Informasi ngawur, akan somasi beberapa media massa

Hoax! Berita 9 pimpinan fraksi DPRD Jatim ditangkap KPK

KPK menduga ada beberapan anggota DPRD Jatim lain yang diduga turut menikmati setoran triwulan yang diterima oleh tersangka M Basuki./*ist

JURNAL3 | SURABAYA – Sejumlah pimpinan fraksi di DPRD Jawa Timur membantah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait dugaan kasus suap salah seorang legislator.

“Saya prihatin dengan adanya informasi disejumlah media massa, bahkan masuk di berita beberapa media massa yang tanpa ditulis sumbernya,” ujar Ketua Fraksi PPP DPRD Jatim Musyafak Noer, Selasa (06/06/2017).

Pemberitaan tersebut, kata dia sangat merugikan secara individu maupun institusi karena juga disebutkan nama partainya, padahal tak ada data lain yang membenarkan informasi itu.

Ketua DPW PPP Jatim tersebut meminta kepada media massa yang telah mengabarkan informasi tertangkapnya dia bersama pimpinan fraksi lainnya untuk mengklarifikasi, termasuk meminta maaf karena bisa mengarah terhadap pencemaran nama baik.

“Kami (pimpinan fraksi) akan berkumpul dan membahasnya hari ini untuk mengambil langkah apa yang ditempuh. Yang jelas beritanya sudah menyebar dan ponsel saya tak berhenti ditelepon banyak orang menanyakan kebenaran berita tersebut,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Fraksi PAN Agus Maimun yang mengaku akan melakukan langkah somasi terhadap media bersangkutan, karena menulis tanpa disertai sumber valid.

“Seharusnya ada data dan sumbernya sehingga berita yang tidak benar atau ‘hoax’ malah terkesan benar karena ditulis media massa nasional. Kami akan membahas soal ini,” ujarnya.

Terpisah, Ketua DPW PKS Jatim Arif Hari Setiawan mengaku partainya dirugikan dengan pemberitaan yang menyebut Ketua Fraksi PKS Yusuf Rohana ikut terlibat dan ditangkap KPK.

“Masalah ini sangat sensitif, apalagi terkait dengan kasus sensitif pula. Kami minta semua pihak, termasuk media juga harus menjaga keakuratan datanya agar tidak menulis berita yang belum tentu benar,” katanya.

Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar yang namanya juga disebut ikut tertangkap juga mengaku sedang berada di Surabaya dan bersama pimpinan partai lainnya di kantor DPW PKB Jatim saat nama-nama bersangkutan disebut ditangkap KPK.

“Saat kejadian itu saya ada di kantor PKB Jatim dan saya tidak tahu informasi apa-apa kok beredar informasi seperti itu,” kata Ketua DPW PKB Jatim ini.

Nama Abdul Halim sendiri di informasi yang beredar tertulis Ketua Fraksi PKB, padahal jabatannya saat ini adalah Ketua DPRD Jatim sekaligus Penasihat FPKB, sedangkan ketua fraksinya adalah Thoriqul Haq.

Sebelumnya, disejumlah media massa nasional beredar berita soal penangkapan sembilan ketua fraksi di DPRD Jatim, diantaranya Ketua Fraksi Partai Demokrat Hartoyo SH, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Drs. Sri Untari, Ketua Fraksi Partai Golkar Sahat Tua Simanjutak, Ketua Fraksi PKB Abdul Halim Iskandar, Ketua Fraksi Partai Gerinda Abdul Halim, Ketua Fraksi PAN Malik Efendi, Ketua Fraksi PKS Yusuf Yohana, Ketua Fraksi Partai Nasdem, Ketua Fraksi Partai Hanura Muzamil Syafii, Ketua Fraksi PPP Musyafa Noer, serta beberapa staf anggota dewan.@rizal

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*