SBY: Lama berkuasa itu cenderung diktator & tiran
JURNAL3 / JAKARTA – Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) dengan tegas menolak wacana penambahan masa jabatan presiden. Penegasan itu telah disampaikannya sejak masih menjabat sebagai presiden. Tepatnya pada 25 April 2014.
Penolakan itu didasarkan pada pengalaman pemimpin di dunia yang berkuasa lama, lebih hingga 20 tahun. Kebanyakan dari mereka, kata SBY cenderung menyalahgunakan kekuasaan.
“Mereka hanya menjadi tiran, menjadi diktator dan tentu tidak baik,” ungkapnya dalam sebuah video yang diunggah politisi Demokrat Andi Arief, Kamis (5/12/2019).
Berdasar pengalaman itu, SBY sampai pada kesimpulan bahwa kekuasaan yang digunakan secara sewenang-wenang akan membuat demokrasi menjadi mati dan hak rakyat dikebiri.
Di satu sisi, pemimpin diktator itu juga akan kehilangan inisiatif dalam membangun bangsa. Sebab, tugas presiden sebatas dianggap rutinitas semata.
“Rakyat juga bisa bosan kalau pemimpinnya tidak ganti-ganti dan berkuasa dalam waktu lama,” tegasnya.
Pada prinsipnya, kata ketua umum Partai Demokrat itu, kekuasaan bukan segalanya, meski hasrat untuk berkuasa memang sangat menggoda.
“Kalau berlebihan pasti tidak membawa kebaikan,” pungkasnya.@sal
Leave a Reply