Kapal China bertahan di Natuna, TNI tambah kekuatan

JURNAL3 / JAKARTA – TNI terus menambah kekuatan untuk mengusir kapal-kapal China yang masih bertahan di perairan Natuna. Mulai Senin (6/1/2020) hari ini, akan ada penambahan 4 kapal militer yang disiagakan.

Kapal-kapal China itu tidak mau pergi dari perairan Natuna, menyusul klaim pemerintah yang menyatakan perairan Natuna adalah milik mereka.

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I TNI Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan kapal-kapal asing tersebut bersikukuh menangkap ikan secara legal yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna. Kapal-kapal asing itu juga dikawal.

“Mereka didampingi dua kapal penjaga pantai dan satu kapal pengawas perikanan China,” kata Yudo Margono dalam konferensi pers di Pangkalan Udara TNI AL di Tanjungpinang, Kepri.

Operasi ini akan terus dilakukan sampai kapal China benar-benar angkat kaki dari teritori Indonesia.

TNI juga gencar berkomunikasi secara aktif dengan kapal penjaga pantai China. Diharapkan komunikasi itu bisa membuat mereka pergi.

Para nelayan China itu menggunakan pukat harimau untuk menangkap ikan di Natuna. Indonesia telah melarang penggunaan pukat harimau, dan telah diatur melalui peraturan menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 / 2015.

Peristiwa ini sama seperti 2016 lalu. Saat itu TNI menangkap menangkap dua kapal China yang memasuki wilayah Natuna dan mengambil ikan dengan pukat harimau.

Ini menunjukkan kapal asing tersebut memang tidak kapok menjarah kekayaan laut Indonesia.@sal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds