Kementan RI Ajak Berkolaborasi, Dalam Pengembangan Hilirisasi dan Ekspor Pangan Lokal

JURNAL3/SURABAYA – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pengembangan hilirisasi dan ekspor pangan lokal. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian nasional dengan mendorong para pelaku usaha pangan mikro menengah berkontribusi pada peningkatan kualitas produk olahan pangan berorientasi ekspor.

“Hari ini adalah langkah dari Kementerian Pertanian bersama pemerintah Jawa Timur dan jajaran lainnya dalam rangka mendorong hilirisasi pertanian yang lebih konkret. Kita berharap kerja sama dengan Accor atau asosiasi perhotelan bisa memanfaatkan komoditi – komoditi dari pertanian lokal kita seperti singkong, talas, sorgum, dan begitu banyak komoditi lainnya yang dapat dijadikan menu andalan dan komoditi ekspor,” ucap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, acara Pengembangan Hilirisasi dan Ekspor Pangan Lokal di Hotel Grand Mercure Surabaya City, Surabaya, Kamis (4/11/21), dalam dirilis yang diterima awak media jurnal3.

Ia menuturkan sesuai arahan Presiden Jokowi, komoditi pangan lokal Indonesia harus digenjot memasuki pasar-pasar konsumsi internasional. Oleh karenanya, pangan lokal harus dipersiapkan dan diperkenalkan dengan baik sehingga mampu menggaet perhatian pasar ekspor.

“Di saat seperti ini dengan adanya climate change di berbagai belahan negara membuat ruang bagi produk olahan kita untuk memasuki pasar internasional. Jadi di saat produksi pangan di luar mengalami stag, Indonesia harus mengambil posisi untuk mengisi kebutuhan itu,”ucapnya.

Tentang hal ini, Syahrul meminta jajaran Kementan dan kepala daerah untuk melakukan antisipasi perubahan iklim yang terjadi dengan mempersiapkan stok pangan dan sistem logistik yang siap mencukupi kebutuhan pangan rakyat hingga 2 tahun ke depan.

Pada dasarnya, Indonesia memiliki modal yang kuat di sektor pertanian yakni sebagai negara tropis memiliki lahan pertanian yang subur dan pangan lokal yang memiliki keuntungan rasa dan gizi yang tak dimiliki negara lain.

“Pada anomali cuaca seperti ini, Litbang harus buatkan varietas baru yang tahan air dan varietas gogo yang tahan kemarau, buatkan embung, kita juga harus mulai mengurangi wastefood, lahan pertanian gunakan asuransi usaha tani. Satu-satunya makhluk yang tidak boleh tunduk terhadap alam adalah manusia,” tegas Menteri Pertanian Republik Indonesia.

Terpisah, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono menyambut baik upaya pengembangan hilirisasi dan ekspor pangan lokal khususnya untuk produk hasil petani daerah Jatim. Menurutnya, upaya ini turut memberikan ruang dalam peningkatan kualitas yang disesuaikan dengan pasar ekspor.

“Semoga acara ini mempunyai sesuatu yang berfungsi di Jawa Timur utamanya pengembangan hilirisasi dan ekspor. Tentunya dengan produk-produk yang diekspor memiliki kualitas sesuai yang dibutuhkan oleh pasar ekspor,” pungkasnya. #/Syaiful Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds