Binda Jatim dan Dinkes Terus Laksanakan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Dosis 2 di Mojokerto
Jurnal3.net/Mojokerto – Pelayanan vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 sampai dengan 11 tahun di Kabupaten Mojokerto yang digencarkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur dengan menggandeng Puskesmas hampir merata. Termasuk bagian utara sungai Brantas dari Kabupaten Mojokerto.
Kali ini pelayanan vaksinasi tersebut diadakan di MI Sabilurrosyad, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Kamis, (27/1/2022).
Menurut Chandra, agen BIN Kabupaten Mojokerto kali ini disediakan 1.500 dosis untuk anak se-kecamatan Jetis.
Vaksinasi ini memiliki manfaat untuk melindungi diri dari ancaman virus Corona. Ketika akan menerima vaksin kondisi tubuh anak-anak harus dipastikan kalau dalam keadaan sehat dan bugar. Hal ini bisa diketahui dengan dilakukannya pemeriksaan kesehatan oleh tim medis menjelang dilaksanakannya vaksinasi.
Setelah menerima vaksin, anak-anak kembali ke kelas masing-masing. Tujuannya untuk memastikan tidak ada reaksi yang bersifat segera atau kejadian ikutan pasca vaksinasi.
Bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan memiliki reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang seperti di antaranya nyeri, bengkak, dan kemerahan di area tempat suntikan. Atau rasa lelah dan tidak enak badan. Kondisi tersebut umumnya bersifat sementara.
Jika terjadi reaksi seperti rasa nyeri atau bengkak kemerahan di tempat suntikan penanganannya bisa dikompres dengan air dingin pada lokasi tersebut. Jika terjadi demam, kompres dengan air hangat. Kemudian banyak minum air putih dan istirahat.
Jika dibutuhkan bisa minum obat sesuai yang dianjurkan oleh petugas kesehatan atau sampaikan keluhan yang dialami setelah vaksinasi kepada petugas kesehatan.
Kepala MI Sabilurrosyad, Suminto menyampaikan bahwa, selama kegiatan vaksinasi di sekolah yang dipimpinnya, baik itu vaksinasi untuk tenaga pendidik maupun siswa tidak ada masalah.
“Dengan vaksinasi ini ya alhamdulillah tidak ada masalah. Dari orangtua murid juga sudah ada kebebasan untuk melepas anak-anaknya masuk ke sekolah. Kami berharap ini segera terlaksana dan sekolah aman kembali. Karena selama pembelajaran dengan sistim daring seringkali anak-anak tidak dapat apa-apa tapi dapatnya malah omelan atau bahkan dicubit orang tuanya,” tutur Suminto.
Siti Juwariyah, salah satu orangtua murid juga sangat berharap, dengan vaksinasi ini anak-anak menjadi sehat, bisa kembali masuk sekolah secara normal seperti sebelum ada pendemi. Karena mendampingi anaknya belajar secara daring membuat kewalahan dalam menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga. (dayat)
Leave a Reply