Sukseskan Digitalisasi TV, KPID Jatim dan Diskominfo Gelar Forum Koordinasi

JURNAL3.NET / SURABAYA – Sukseskan Digitalisasi TV, Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Jawa Timur dan Dinas Kominfo Jawa Timur (Diskominfo Jatim) gelar forum koordinasi.

Dalam rangka mensukseskan program digitalisasi televisi yang dikenal Analog Switch Off (ASO) Tahap pertama di Jawa Timur, Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Surabaya ( Balmon Surabaya) menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait.

Pihak tersebut adalah Balai Monitoring (Balmon) dan perwakilan penyelenggaraan MUX dan PT Pos. Acara ini diselenggarakan di kantor Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Jawa Timur.

“Digitalisasi TV atau dikenal dengan ASO merupakan program Pemerintah yang harus didukung seluruh pihak, karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Namun, tak dapat dipungkiri, ada beberapa kendala dalam pelaksanaan,”ujar Hudiyono, Surabaya, Rabu (27/4/2022) lalu.

Tahap pertama ASO akan dilaksanakan tanggal 30 April mendatang. Nah dalam rangka itu perlu adanya koordinasi pihak terkait agar proses berjalan dengan baik.

Senada dengan Kadis Kominf, Ketua KPID Jatim Immanuel Yosua menyatakan, bahwa sebagaimana dikatakan kadis Kominfo sebagai perwakilan masyarakat.

“KPID Jatim dan Kominfo Jatim sebagai kepanjangan tangan Pemprov memiliki tanggung jawab untuk mengawal program ASO agar sukses. Karena ini berkaitan dengan hak dan kepentingan masyarakat di bidang penyiaran,”ujar Immanuel dalam rilis terima media jurnal3.net, Jumat (29/4/2022).

Dalam pengamatan redaksi, dalam dua pertemuan yang digelar baik di kantor Balai Monitoring Kelas I Surabaya dan juga Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur maupun yang ketiga di kantor KPID Jawa Timur. Selain KPID Jatim, Diskominfo Jatim, Balmon acara dihadiri oleh perwakilan 6 penyelenggara Multipleksing di Jawa Timur. Diantaranya, TVRI, SCTV, ANTV, Metro TV, Trans TV, Global TV.

Terkait dengan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan ASO khususnya Tahap Pertama 30 April mendatang, Korbid PS2P KPID Jawa Timur menyatakan setidaknya ada 10 permasalahan yang diinventarisasi oleh KPID Jawa Timur. Permasalahan tersebut terkait dengan tehnis, sosialiasasi dan kondisi lapangan.

Secara rinci mengenai hal ini, Afif Amrullah menyatakan, bahwa ada 10 potensi masalah yang kita sebut dengan titik rawan dalam pelaksanaan ASO khususnya tahap pertama.

Kesepuluh hal tersebut. Diantaranya, kebingungan Ketika analog benar-benar dimatikan dan mereka tidak tahu karena tidak mendapat info, masyarakat sudah beli TV digital atau STB tapi ternyata siaran belum on secara maksimal, TV analog belum benar-benar off pada saat sudah ASO dan kesulitan pembelian STB di daerah tertentu.

“Selanjutnya juga belum terbaginya STB gratis secara keseluruhan, terbatasnya anggaran TV lokal untuk membayar sewa mux, kemungkinan interferensi gelombang, area blank spot, proses perijinan beberapa lembaga penyelenggara mux dan sarana penerima pengaduan masyarakat,” tuturnya. *Syaiful Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds