JURNAL3.NET/SURABAYA – Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur (Jatim) menggelar acara Dauroh Aswaja dengan bertajuk Praktek Sembelih Halal di Masa PMK di Aula KH. Bisri Syansuri, Lantai 1 Gedung PWNU Jatim, Sabtu (02/7/2022) hari ini. Kegiatan tersebut berlangsung mulai jam 9.30 WIB sampai selesai.
Kegiatan tersebut menghadirkan Ust. Imam Fauzi Ketua Juleha Indonesia Jatim dan Siti Nur Husnul Yusmiati Dokter Kesehatan Aswaja NU Center PWNU Jatim dengan dimoderatori oleh Ahmad Syauqi (Gus Syauqi).
Turut hadir pula, KH Abdurrahman Navis Pendiri dan Penasihat Aswaja NU Center PWNU Jatim, Direktur Aswaja NU Center PWNU Jatim KH. Ma’ruf Khozin, Direktur Pegadaian Syariah Blauran, dan ketua Lazis NU Care Jatim.
Siti Nur Husnul Yusmiati Auditor LPPOM MUI Jatim dan Direktur Lembaga Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur mengatakan bahwa versi kesehatan, makanan dikatakan pangan thoyyib yang mampu dibutuhkan tubuh kita. Tubuh kita tidak mau kekurangan maupun kelebihan.
“Pangan thoyyib memiliki pengaruh beberapa faktor. Diantaranya adalah kualitas bahan ternak, kualitas pengolahan/pemrosesan, dan faktor lingkungan,”kata Yusmiati.
Yusmiati menyampaikan adanya maraknya PMK saat ini, perlu diketahui kita seharusnya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai virus PMK bahwa virus ini tidak berbahaya pada manusia akan tetapi hanya berbahaya seksama hewan ternak.
“Tetap kita perlu wapada terhadap virus PMK meskipun tidak berbahaya maupun menular kepada manusia. Dalam pengelolaan daging juga perlu diperhatikan sesuai protokol kesehatan PMK, karena saat ini wabah yang kita tahu apakah virus PMK saja atau virus-virus lainnya,”ucap Yusmiati.
Lebih lanjut, kata Yusmiati, jadi saat melakukan pengelolaan daging itu kita harus lebih melakukan preventif atau pencegahan secara baik, supaya nantinya tidak akan ada kontaminasi dari virus-virus tersebut.
“Hal itulah pentingnya memberikan edukasi kepada masyarakat seluruh Jawa Timur, mengingat bahwa masyarakat ini sudah trauma adanya wabah pandemi covid-19. Takutnya nanti masyarakat salah mengartikan terkait virus PMK ini dikira sama dengan pandemi, padahal tidak bahaya bagi manusia,”tutur Direktur Lembaga Solusi Halal PW ISNU Jawa Timur.
Yusmiati berharap adanya edukasi ini, masyarakat semakin memahami dan mau membuka diri untuk menerima pengetahuan-pengetahuan baru terkait virus PMK ini, agar masyarakat tidak mudah menerima informasi-informasi tidak baik.
“Apalagi, ada orang memberikan informasi tidak bertanggungjawab sehingga masyarakat bisa rasa panik dan takut. Saat ini kita mencoba memberikan edukasi dan juga preventifnya harus menjaga imunitas tubuh supaya tetap bertahan dengan baik pasca pandemi,”pungkasnya. *Syaiful Hidayat