Komnas HAM Susah Temukan Bukti Pelecehan Seksual Istri Ferdy Sambo

Dugaan pelecehan oleh Brigadir J kepada Putri Candrawathi susah dibuktikan karena minimnya saksi./*ist

JURNAL3.NET / JAKARTA – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan saat ini pihaknya belum dapat memastikan adanya peristiwa pelecehan seksual yang diduga dialami oleh istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, seperti yang digembar-gemborkan selama ini.

Taufan menyebut bahwa kepastian tersebut sulit didapat lantaran tidak adanya saksi yang melihat penodongan serta belum adanya keterangan dari Putri Candrawathi kepada Komnas HAM.

“Jadi saksi yang menyaksikan penodongan itu tidak ada. Makanya kami juga belum bisa meyakini apakah terjadi pelecehan seksual atau tidak. Hanya bu PC yang tahu apakah kejadian itu ada atau tidak. Tapi sampai sekarang belum ada keterangan dari yang bersangkutan,” ujar Taufan.

Taufan menyarankan kepada penyidik dari kepolisian untuk memberi pendampingan psikologis kepada Putri agar penyidikan bisa segera dilakukan.

“Sebetulnya penyidik sudah bisa mendatangkan tim psikologi independen untuk menguji apa benar  dia alami itu? Karena sudah tiga minggu. Kalau benar, ya harus dihormati hak-haknya,” ujarnya.

Sebelumnya, Polres Jakarta Selatan mengklaim ada pelecehan seksual di balik kematian Brigadir J. Polisi menyebut Brigadir J melakukan pelecehan kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawati. Dalam kronologi yang diungkapkan itu, Brigadir J memasuki kamar pribadi Sambo, tempat istri Sambo yang tengah beristirahat. Brigadir J menodongkan pistol ke kepala istri Sambo dan diduga hendak melecehkannya. Istri Sambo berteriak, suaranya didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai dua.

Brigadir J, diduga panik, langsung angkat kaki dari kamar dan mulai menembak Bharada E. Jarak keduanya sekira 10 meter dan dipisahkan oleh tangga. Baku tembak terjadi, Bharada E melepaskan lima tembakan dan mengenai tubuh lawannya.

Brigadir J tewas di tempat usai melontarkan tujuh tembakan kepada Bharada E. Satu bulan sudah tewasnya Brigadir J, hingga kini kepolisian menetapkan dua orang ajudan sebagai tersangka, yaitu Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) dan Brigadir Ricky Rizal (Brigadir RR). Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo, sementara Brigadir Ricky adalah ajudan istri Ferdy Sambo./*Riris Hikari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds