JURNAL3.NET / PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melaunching Sistem Pelaporan Terpadu “Simanis”, Rabu (30/11/2022).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto, mengatakan, launching sistem pencatatan terintegrasi “Simanis” ini terkesan sederhana dan sistem pencatatan yang terintegrasi dan valid.
Sebanyak dan sebesar apapun intervensi stunting yang telah dilakukan, namun bila tidak bisa memonitor, tentunya akan sulit menilai sejauhmana posisi dan permasalahan stunting yang harus ditangani.
“Aplikasi tidak berbayar ini sangat dibutuhkan untuk mengevaluasi progres penanganan stunting. Saya berharap aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh daerah lain dan sebagai upaya penanganan stunting menjadi terukur, termonitor dan akurat,” katanya.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto, menyampaikan, dengan aplikasi “Simanis” ini petugas-petugas di lapangan langsung mengisi pada satu aplikasi yang dibuat.
Sistem ini sangat membantu dan mempermudah untuk melakukan pendataan dan secara cepat untuk dilakukan evaluasi.
Bahkan dapat mengetahui secara cepat perkembangan angka stunting di Kabupaten Probolinggo.
“Saya harap stunting di Kabupaten Probolinggo semakin bisa diturunkan dengan syarat para petugas tertib mengisi data melalui aplikasi “Simanis” ini. Jadi poin utama untuk menurunkan stunting harus ada data yang valid. Seberapa banyak yang beresiko stunting? Jika melakukan intervensi, apakah intervensi ada kegagalan atau tidak? Untuk itu, semua dapat diketahui dan dapat dilakukan evaluasi,” ujarnya.
Ketua Ikatan Penyuluh KB Kabupaten Probolinggo, Sony Widianto, menambahkan, pembuatan Aplikasi Simanis merupakan gagasan bersama pada DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo.
Aplikasi ini adalah sistem pelaporan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang ada di desa. Sistem pelaporan diambilkan dari empat faktor yaitu pelaporan Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil), pelaporan google from, pelaporan Spreadsheet dan Visum Manual.
“Setelah diuji coba menggunakan aplikasi “Simanis” dan dilakukan evaluasi di masing-masing kecamatan beberapa hari yang lalu, ternyata dapat dimonitoring atau di analisa dengan baik dan sukses. Salah satunya pada anak yang beresiko stunting cepat tertangani,” ungkapnya.
Sebagai informasi, stunting merupakan hal yang penting yang harus diturunkan dan dipastikan pencegahannya.
Dalam proses penanganan stunting secara efektif dibutuhkan sistem data yang akurat dan terintegrasi yang selama ini belum tersedia.
Sisi pencatatan yang terintegrasi dan pada saat dibutuhkan dapat dilihat selanjutnya saat mengevaluasi dapat diperolehnya. Untuk mempermudah semua itu telah dibuatkan aplikasi “Simanis”.
DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo berinisiatif membuat dan melaksanakannya aplikasi tersebut bahkan dicobakan selama satu bulan.
Ternyata aplikasi “Simanis” ini bisa mendapatkan data yang valid dan termasuk bisa tahu terhadap kegagalan pada saat melakukan proses pencegahan stunting dan secara mudah untuk melakukan evaluasi./*Red