JURNAL3.NET / SURABAYA – Tren operasi vagina di Kota Pahlawan sejak tujuh tahun terakhir mulai marak digandrungi para remaja putri, termasuk wanita lansia yang juga tak mau kalah.
Hal itu diungkapkan dr. Hendera Henderi, spesialis obstetri dan ginekologi, dokter National Hospital Dermatology, Aesthetic, Plastic Surgery (DAPS).
Operasi vagina yang kini tren dan digemari di Surabaya lebih pada operasi untuk mempercantik bentuk vagina wanita.
“Sudah sejak tujuh tahun terakhir ini trennya terus meningkat,” ungkap dr Hendera, Senin (16/01/2023).
Diungkapkannya, upaya estetika ginekologi atau operasi mempercantik vagina adalah untuk mengembalikan vagina wanita ke bentuk dan ukuran normal.
Yakni melakukan rekonstruksi atau perbaikan mulai dari bibir vagina atau pada wanita yang sudah melahirkan, termasuk yang kendor bisa diperbaiki.
“Ini adalah salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas hidup wanita. Operasi ini untuk mengembalikan sefisiologis. Kembali ke kondisi awal tidak terlalu ketat. Tergantung tinggi badan, berat badan,” jelasnya.
Menurutnya, operasi vagina dilakukan karena berbagai faktor. Salah satunya vaginismus, yakni pengencangan otot-otot sekitar vagina secara tidak sadar. Kondisi itu menghambat hubungan seksual dengan pasangan.
“Kasus Vaginismus ini wanita tidak pernah bisa berhubungan, seperti kontraksi, kejepit, tidak bisa dimasukin sehingga tidak bisa hamil. Itu terjadi karena ada kelainan otot. Bisa dibantu dengan menyuntikkan botox,” terang dr Hendera.
Juga karena ada bentuk vagina yang asimetris. Dimana bibir vaginanya yang satu bagus normal, satunya berlebih. Menurut dr Hendera, itu bukan kelainan melainkan faktor genetika. Hal itu bisa diperbaiki dengan dilakukan rekonstruksi.
Diungkapkan dr Hendera, pasien operasi mempercantik vagina tak hanya didominasi remaja putri, tapi wanita lansia juga banyak yang ingin mempercantik aset mereka.
Bahkan, untuk wanita usia 60 tahun bisa dilakukan peremajaan (rejuvenation), dimana vagina tersebut dilaser dan beri suntikan PRP. Upaya ini untuk meningkatkan vagina tetap ada lubrikasi sehingga saat berhubungan tidak merasa nyeri.
Selain mempercantik, tindakan estetika ginekologi itu bisa mengembalikan manfaat vagina dan meningkatkan fungsi kesehatan. “Jadi ini bisa mempercantik secara fisik mau pun manfaatnya. Sedap dipandang, sedap dirasa, otomatis jika kondisi vaginanya bagus tidak keputihan dan terhindar dari penyakit lainnya,” pungkasnya./*dayat