PCOS Trending di Twitter, Pakar Unair Berikan Edukasi

JURNAL3.NET / SURABAYA – Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) sempat menduduki jajaran trending di Twitter beberapa waktu yang lalu.
Berkaitan dengan hal itu, dosen Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Dr Sri Ratna Dwiningsih dr SpOG (K) memberikan edukasi seputar definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahannya.
“PCOS atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) adalah kelainan endokrin yang banyak ditemukan pada wanita usia reproduksi. Prevalensi PCOS diperkirakan 4 sampai 12 persen pada wanita usia reproduksi,” terang Sri.
Ia menjelaskan bahwa PCOS dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker endometrium, diabetes melitus, dislipidemia, hingga penyakit kardiovaskular.
Sri memaparkan bahwa kriteria diagnosis PCOS sendiri sebenarnya bermacam-macam. Misalnya kriteria Rotterdam untuk diagnosis PCOS pada wanita usia dewasa, kriteria AES 2006 untuk diagnosis PCOS pada wanita usia remaja, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, secara umum terdapat beberapa tanda-tanda PCOS. Pertama yaitu ditandai dengan gangguan menstruasi hingga gangguan kesuburan. Kedua yaitu tingginya hormon androgen.
Tingginya hormon androgen ini, kata Sri, memiliki beberapa ciri-ciri. Pertama yaitu hirsutisme atau pertumbuhan rambut halus yang berlebihan di tangan atau kaki. Kedua yaitu tumbuhnya kumis atau jenggot.
Ketiga yaitu banyaknya sel telur kecil-kecil di tepi indung telur yang tampak seperti kalung mutiara jika melakukan pemeriksaan ultrasonografi transvaginal./*Red
Leave a Reply