JURNAL3.NET / SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Provinsi Jawa Timur, Jumat (17/2/2023).
Acara yang digelar di Hotel JW Marriot Surabaya tersebut selain dihadiri oleh ratusan pengusaha nahdliyin, tampak hadir pula Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Ketua Umum DPP HPN Dede Supriyadi Arief, Dewan Pembina DPW HPN Jatim KH. Asep Saifudin Chalim, dan Ketua DPW HPN Jatim Syamsul Hadi.
Selain pelantikan, acara tersebut juga diikuti dengan penyelenggaraan Business Forum dengan tema Perluasan Jaringan Bisnis Pengusaha Nahdliyin ke Negara Muslim se-Dunia Memasuki Abad Kedua NU.
Menurut Emil, himpunan itu esensinya bukan untuk jalan sendiri-sendiri melainkan berjuang bersama-sama.
“Kata kuncinya adalah penguatan jaringan bisnis, keberpihakan. Kita tidak akan berkembang kalau sendiri-sendiri. Ada yang bilang kalau mau lari cepat maka larilah sendirian, tapi kalau mau lari jauh maka larilah bersama-sama,” ujar Wagub Emil.
Selain itu, Wagub Emil juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim di tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan nasional.
“Tahun 2022 lalu, pertumbuhan ekonomi Jatim berada di angka 5,34, sedangkan nasional 5,31. Artinya pertumbuhan ekonomi Jatim lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. Dan itu semua ada sumbangsih dari panjenengan semua, pengusaha nahdliyin,” ujarnya.
Wagub Emil melanjutkan, sebesar 57,81 persen penyumbang perekonomian Jatim merupakan pengusaha UMKM.
Untuk itu, Wagub Emil mendorong agar masyarakat lebih mencintai produk lokal. Terlebih di tahun 2023 ini diproyeksi terjadi resesi global.
“Tahun 2023 diproyeksi agak kelam. Isu resesi global dan suku bunga yang masih tinggi dikhawatirkan akan mengganggu minat ekspor. Tapi bersyukurlah pasar domestik Indonesia besar,” ujarnya.
“Rumus ekonomi itu konsumsi, investasi, belanja pemerintah, ekspor, impor. Kalau ekspor kita turun, kita jaga jangan sampai impor membengkak. Untuk itu, maka kita harus dorong konsumsi dalam negeri dan investasi dalam negeri. Sebab belanja pemerintah hanya menyumbang 5% dari perekonomian,” sambungnya.
Tak hanya itu, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah ini juga mengajak para pengusaha nahdliyin untuk bisa bersinergi bersama pemerintah guna mengembangkan industri halal di Jatim. Wagub Emil ingin agar industri halal dan keuangan syariah bisa berkembang di Jatim dalam menyokong permodalan./*Red