JURNAL3.NET / KEDIRI – Dugaan aksi penyerobotan lahan untuk kepentingan pribadi di pembangunan jalan desa di Desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Korban bernama Ansori (56), warga Kota Probolinggo, ahli waris dari almarhum H. Jumari (pemilik lahan) mengaku lahan orang tuanya termakan pembangunan jalan cor beton tanpa ada izin dari pihak keluarga.
Dari pengukuran ulang yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kediri pada Senin (5/5/2025) lalu, diketahui tanah bersertifikat nomor 0566 atas nama H. Jumari itu kini menyusut hingga tiga meter.
Dari pengukuran ulang itu diketahui, bagian depan lahan tergerus sekitar satu meter, sedangkan sisi belakang hingga tiga meter. “Sudah diukur ulang oleh BPN, hasilnya jelas tanah kami memang termakan pembangunan jalan,” ungkap Ansori.
Ansori menjelaskan, lahan seluas 959 meter persegi tersebut telah bersertifikat sejak 2006 melalui program ajudikasi. Menurutnya, pihak keluarga tidak pernah menerima pemberitahuan dan permintaan izi untuk pengunaan lahan itu.
“Jalan cor harus dibongkar dan tanah dikembalikan ke titik semula di sawah. Itu hak kami,” tegas Ansori.
Ansori menduga jalan tersebut sengaja dibangun untuk mempermudah akses ke kandang ayam potong milik Kepala Desa Ngebrak, Sairoji. Dugaan itu diperkuat oleh Abas, tokoh masyarakat setempat sekaligus Sekretaris LBH LIBAS Kediri.
Ia membenarkan bahwa jalan cor yang dibangun memang mengarah langsung ke kandang ayam milik Kades. “Maka wajar jika ada dugaan penggunaan dana desa untuk kepentingan pribadi,” ujarnya.
Abas juga menyoroti proses pembangunan jalan yang dinilai tidak melalui rembug desa dan tanpa perencanaan terbuka. “Ini bentuk pelanggaran terhadap prinsip transparansi dan partisipasi warga,” katanya.
Sebagai ahli waris, Ansori memberikan deadline satu bulan kepada pihak desa untuk mengembalikan kondisi lahan seperti semula. Jika tidak, ia akan melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum (APH).
“Kalau dalam waktu sebulan tidak ada penyelesaian, kami akan bawa ke jalur hukum,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Sairoji belum merespons upaya konfirmasi baik melalui telepon maupun pesan WhatsApp./*Red