PKM Pascasarjana Unesa Berikan Pelatihan HoTS dan Literasi Sains Untuk Guru IPA SMP

http://Jurnal3.net / SURABAYA – Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dalam rangka merealisasikan kerjasama. Belum lama ini sudah melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dikuti oleh para Guru IPA SMP di Kabupaten Nganjuk.

PKM ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 02 Oktober 2021 secara luring (offline) bertempat di SMK PGRI Kabupaten Nganjuk itu meliputi beberapa penyuluhan pembelajaran, penilaian Higher Order Thingking Skills (HoTs), dan Literasi Sains.

Pada kegiatan ini, para guru IPA tingkat SMP diberikan beberapa materi. Diantaranya, pentingnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thingking skills / HoTs) yang dibawakan oleh Prof. Wasis.

Lalu, dilanjutkan dengan materi Pembelajaran inovatif yang mampu menumbuhkembangkan HoTs dan Literasi Sains yang dibawah oleh Sifak Indana, dan Pengembangan instrumen penilaian HoTs dan Literasi Sains oleh Mukhayyarotin Niswati.

Prof. Wasis, mengatakan, Tema PKM ini sangat berkaitan dengan permasalahan yang ada, berupa pelatihan pembelajaran dan penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (hots) dan literasi sains bagi guru IPA SMP.

“Secara umum, Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan wawasan dan keterampilan dalam merancang pembelajaran dan menyusun soal HoTs dan literasi sains untuk mata pelajaran IPA SMP/MTS bagi guru-guru IPA di wilayah Kab. Nganjuk,”ujarnya, dalam keterangan tertulis terima awak media, Sabtu (4/12).

Sementara itu, ia menjelaskan, ada tiga hal tujuan khusus yang ingin dicapai. Diantaranya, meningkatkan wawasan guru tentang HoTs dan literasi sains, melatihkan keterampilan guru dalam mengembangkan RPP yang memfasilitasi tumbuh HOTS dan literasi sains, dan melatihkan keterampilan guru dalam menyusun instrumen penilaian HOTS.

“Setelah dilakukan luring dilanjutkan daring selama tiga kali pertemuan. Produk ini yang dihasilkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), dan instrumen penilaian HoTs dan literasi saing yang dikembangkan oleh guru – guru peserta PKM tersebut,”pungkasnya. (dayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds