JURNAL3 | MOSKOW – Sejumlah politisi senior Rusia mengatakan, negara-negara Barat merencanakan penembakan duta besar mereka di Ankara dan menuding NATO terlibat.
Vladimir Zhirinovsky, pemimpin partai nasionalis sayap kanan Partai Demokrat Liberal Rusia, mengatakan, penembakan dubes Rusia untuk Turki Andrey Karlov merupakan operasi “false flag negara Barat”.
Independent melaporkan, sejumlah klaim menyebut, Barat merencanakan serangan ini untuk mencegah pemulihan hubungan antara Turki dan Rusia.
Alexey Pushkov, mantan ketua komisi urusan luar negeri majelis rendah parlemen Rusia (Duma), mengatakan, penembakan Karlov terjadi akibat “histeria” media terkait Aleppo yang diciptakan oleh “musuh-musuh” Moskow.
Frantz Klintsevich, wakil ketua komisi keamanan dan pertahanan majelis tinggi parlemen Rusia, mengatakan, pembunuhan Karlov sebagai “provokasi nyata”.
“Ini merupakan tindakan yang sudah direncanakan. Semua orang tahu dia (Karlov) akan menghadiri pameran foto tersebut,” kata Klintsevich. “(Serangan) bisa jadi dilakukan ISIS atau tentara Kurdi yang berusaha merugikan (Presiden Turki Recep Tayyip) Erdogan.
“Tapi mungkin, dan ini sangat mungkin, bahwa perwakilan agen asing NATO berada di belakang serangan ini. Apa yang terjadi merupakan provokasi nyata, sebuah tantangan. Ini merupakan tantangan bagi Rusia,” tambahnya.
Penembakan Karlov terjadi sehari jelang pertemuan antara Turki, Rusia dan Iran untuk membahas konflik Suriah.@rt