JURNAL3 | MOSKOW – Rusia berjanji segera menanggapi sanksi yang diberikan Amerika Serikat (AS) kepada 35 diplomat yang diusir dan penutupan agensi intelejen.
Sengketa ini terkait dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika beberapa waktu lalu.
Juru bicara Presiden Vladimir Putin, dilansir Russia Today, Jumat (30/12/2016) mengatakan, reaksi Kremlin akan berimbas pada hubungan Rusia dan Amerika.
Rusia tidak akan mengambil tindakan secara tergesa-gesa dan akan menunggu Donald Trump menjadi presiden tiga minggu lagi. Hal ini menjadi pertimbangan Rusia untuk mengambil tindakan, mengingat struktur pemerintahan AS yang akan berubah.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menambahkan, reaksi sepadan juga akan diberikan Rusia sebagai timbal balik dari sanksi yang diberikan AS kepada 35 diplomat Rusia dan beberapa agensi Intelejen Rusia termasuk GRU dan FSB.
Rusia juga akan mengambil tidakan berkaitan dengan sanksi ekonomi yang diberikan AS dengan dilakukannya penutupan dua Kompleks Rusia di New York dan Maryland yang digunakan untuk intelejen Rusia.
Sementara itu perang dingin antara rusia dan AS mulai terjadi di media sosial. Dimulai dengan postingan Kedutaan Rusia, Uk yang memposting gambar ‘bebek’ bertuliskan ‘lame’ (pincang).@rt