JURNAL3 | JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyiapkan kebijakan ekonomi Pancasila atau ekonomi gotong royong yang dalam waktu dekat akan disampaikan kepada rakyat.
Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan ribuan kader PDI Perjuangan yang sedang merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44, di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Selasa (10/01/2017).
“Yang kita siapkan adalah kebijakan ekonomi Pancasila, ekonomi gotong royong yang sebentar lagi disampaikan,” kata Jokowi.
Kebijakan ekonomi tersebut perlu diambil dalam posisi seperti sekarang yang penuh dengan tantangan mulai dari pengangguran, kemiskinan, hingga kesenjangan/ketimpangan.
“Intinya adalah ekonomi berkeadilan, ada pemerataan. Percuma pertumbuhan ekonomi tinggi dan tidak merata. Ini adalah sebuah hal yang percuma,” katanya.
Oleh sebab itu, kebijakan yang diambil pemerintahannya lebih fokus pada upaya membangun dari pinggiran, dari pulau terdepan, dan dari pedesaan.
Menurut dia, ekonomi Pancasila dan gotong royong harus dimulai agar tantangan, khususnya kesenjangan, di Tanah Air bisa dikurangi.
Kemudian, dirinya mengungkap keberhasilan dalam upaya membangun daerah perbatasan termasuk salah satunya di Entikong, Kalimantan Barat (Kalbar).
“Seperti pembangunan di perbatasan Entikong, Kalimantan Barat, dua tahun lalu saat saya ke Entikong yang namanya gedung imigrasi, gedung karantina, bea cukai itu kayak kandang,” ucap Jokowi.
Ia lalu memerintahkan Menteri PUPR untuk meruntuhkan seluruh gedung tersebut kemudian memberikan waktu dua tahun untuk membangun gedung pelayanan yang baru.
“Ini bukan untuk kemewahan tapi ini adalah etalase terdepan negara kita yang menjadi martabat dan harga diri bangsa kita,” katanya.
Hal serupa juga dilakukan di daerah perbatasan yang lain yakni di Nusa Tenggara Timur (NTT) berikut pembangunan bandara-bandara di wilayah terluar seperti di Miangas dan Natuna.@andiherman