JURNAL3 | JAKARTA – Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin sedih melihat umat Islam selalu menjadi golongan yang tertekan dan tertuduh.
“Umat Islam merasa tertekan, terpuruk, dan tertuduh,” kata Din, Kamis (19/01/2017).
Menurut Din, tuduhan buruk kepada Umat Islam semakin menjadi-jadi saat jutaan umat Islam tumpah ruah di Jakarta menuntut keadilan atas dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Umat islam menjadi tertekan bahkan tertuduh ketika ada reaksi untuk menggugat keadilan. Ketika ada reaksi untuk menggugat pengganggu toleransi dan kerukunan. Seperti kejadian di pulau Seribu itu,” kata Din.
Lalu menurut Din, tuduhan menyakitkan lainnya adalah umat Islam disebut-sebut sebagai kelompok yang antikebhinekaan dan radikal.
“Antikebhinekaan dan radikal. Bagi umat Islam tuduhan itu adalah kekerasan. Tuduhan itu sungguh menyakitkan hati. Padahal yang antikebhinekaan itu adalah pihak lain. Tidak banyak yang mengekspos peristiwa di kepulauan Seribu itu sebagai peristiwa intoleran. Ujaran kebencian. Antikebhinekaan. Karena dalam masyarakat majemuk tidak boleh ada yang menyinggung perasaan orang lain apalagi agamanya,” ucapnya.@salsa