Stop! Dana haji jangan diotak-atik pemerintah

Pemerintah didesak tak lagi mewacanakan penggunaan dana haji untuk membangun infrastruktur./*ilustrasi

JURNAL3 | JAKARTA – Keinginan pemerintah untuk menggunakan dana haji untuk pembiayaan infrastruktur diharapkan tidak menimbulkan kegaduhan baru. Karena saat ini, berbagai penolakan terhadap wacana ini sudah bermunculan baik dari parlemen maupun masyarakat luas.

Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris, Kamis (19/01/2017) mengatakan jika pemerintah tetap bersikukuh merealisasikan rencana ini, maka pemerintah harus bisa menyakinkan publik bahwa baik dari sisi regulasi maupun kepantasan, wacana ini layak direalisasikan, termasuk seperti apa skema pembiayaannya.

“Pemerintah harus paparkan manfaat apa yang didapat jemaah haji jika dananya dipakai untuk bangun infrastruktur. Apakah kebijakan ini punya dampak terhadap pelayanan haji termasuk mampu mewujudkan ongkos naik haji yang lebih terjangkau atau malah tidak ada hubungannya sama sekali,” tegasnya.

Menurut Fahira, selama pemerintah tidak mampu menyakinkan publik bahwa wacana ini pantas dan layak direalisasikan, jangan coba-coba gunakan dana haji untuk kepentingan lain diluar kepentingan penyelenggaraan haji.

Mungkin publik bisa menerima jika dana haji dipakai buat investasi yang ada hubungannya dengan pelayanan haji misalnya untuk membeli pesawat.

“Pertanyaan sederhana saja, pantas tidak dana dari umat yang mungkin dia dapat dari jual sawah, dari jual ternak, atau ditabung bertahun-tahun untuk naik haji dipakai negara untuk bangun infrastruktur? Kalau pemerintah bisa menjelaskan dengan jelas, jernih, rasional dan komprehensif serta dapat diterima publik bahwa hal ini pantas, silahkan realisasikan. Namun jika tidak, saran saya sebaiknya dipikirkan kembali niat ini,” lanjutnya.

Argumen Pemerintah yang meyakini bahwa selama dana haji diinvestasikan ke proyek infrastruktur yang bagus pasti akan memberikan imbal hasil atau keuntungan serta tingkat return yang bagus juga sangat debatable.

“Kalau memang pemerintah mempunyai banyak daftar proyek infrastruktur yang bagus dan pasti memberikan keuntungan, harusnya para investor sudah berbondong-bondong menanamkan modalnya di situ. Makanya, menjadi pertanyaan kenapa sampai ada niat dana haji dimanfaatkan untuk infrastruktur. Apakah ini bentuk ketidakberhasilan pemerintah menarik investasi?,” tukas Fahira.@salsa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds