JURNAL3 | SURABAYA – Maraknya berita hoax atau informasi tidak jelas, yang bisa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, Polrestabes Surabaya akan perang dengan berita hoax.
Strategi yang dilakukannya adalah dengan memonitor intelijen media, yang ada di Surabaya. Seperti melakukan memonitoring detik demi detik informasi yang berkembang di media sosial baik itu bentuknya positif maupun negatif. Kemudian, berita atau informasi yang menjadi trending topik.
“Ketika hoax itu lebih menjurus ke tindakan melawan hukum, atau tindakan lain, maka menurunkan tim melakukan penyelidikan, dengan patroli cyber,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal, Senin (30/01/2017).
Menurut dia, tim cyber yang diturunkan itu tujuannya untuk memantau media sosial. Guna mencegah upaya memecah belah atau mengadu domba dengan satu sama lain (konflik sosial). Seperti Sabtu (28/1/2017) lalu ada kegiatan keagamaan itu hoax-nya itu sangat luar biasa.
“Dari situ, saya perintahkan kita harus over estimate, dengan melakukan pencegahan, penjagaan di setiap kegiatan mengenai keagamaan, melakukan himbauan dengan mengkonter opini melalui media dan penyelidikan,” ujar mantan Kapores Jakarta Utara.
Langkah lainnya, kata Iqbal, Polrestabes Surabaya akan melakukan kampanye anti hoax yang sekarang sedang disusun, dan nantinya akan merangkul media. Guna menjelaskan persepsi publik, karena jelas terbangun dari media sosial.
“Padahal belum tentu warnanya merah menjadi hitam. Semoga dengan kampanye anti hoax itu bisa meminimalisir informasi di tengah masyarakat,” pungkasnya.@kurniawan