JURNAL3 | JAKARTA – Kementerian ESDM menantang PT Freeport untuk buka-bukaan soal perbandingan pendapatan dari eksploitasi kekayaan alam milik Indonesia yang ada di tanah Papua.
Direktur Jenderal Mineral Dan Batubara, Kementerian ESDM, Bambang Gatot Aryono merasa apa yang dibicarakan Freeport di permukaan publik tentang penerimaan pemerintah, seakan Freeport berjasa besar, tapi sesungguhnya apa yang diterima Pemerintah tidak berbanding dengan apa yang diterima oleh Perusahaan Freeport.
“Kita bisa mengukur total efektif taxnya seperti apa. Jadi, yang Freeport katakan di media dengan jumlah sekian miliar USD. Tapi coba dong diungkapkan juga yang dibawa pulang (ke Amerika Serikat) berapa, itu kan harus fair, jadi yang dibawa pulang berapa, yang didapatkan pemerintah berapa, jadi harus keliatan berapa, harus fair gitu,” katanya di Jakarta, Senin (20/03/2017).
Dirinya juga merasa heran penolakan Freeport terhadap IUPK.
ESDM membandingkan dengan PT Amman, mereka tidak keberatan dan menerima solusi yang telah ditawarkan oleh Pemerintah. Malah PT Amman komitmen untuk menambah nilai investasi.@andiherman