Jelang Pilwali 2020, elite Balai Kota Surabaya diisukan pecah

Jelang Pilwali Surabaya 2020, beredar isu ada perpecahan di kalangan pejabat di Pemkot Surabaya./*ist

JURNAL3/ SURABAYA – Kalangan pejabat di lingkungan Pemerintahan Kota Surabaya,dikabarkan mengalami perpecahan di antara pejabat menjelang Pilkada Surabaya 2020.

Pernyataan ini kali pertama diungkapkan Imam Syafi’i politikus NasDem di DPRD Surabaya.

Menanggapi rumor itu, Febriadhitya Prajatara Kabag Humas Pemkot Surabaya.menyatakan hal itu tidak benar. Ia menegaskan, selama ini kinerja di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya sudah berjalan sesuai tupoksi yang ada.

“Di sini kerja tim dibawa komando ibu wali kota. Salah satu bukti nyata saat ada giat. Melalui 112, kalau ada kejadian selalu royokan di antara OPD,” katanya.

Hal senada diungkapkan Fikser Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya. Menurutnya, kabar perpecahan di internal Pemkot Surabaya menjelang Piilkada Surabaya 2020 tidak benar.

“Itu opini yang dibuat-buat. Itu isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kita tidak ada urusannya dengan pilkada Surabaya. Kita bekerja sesuai tupoksi,” tegasnya.

Fikser mengaskan, jika ada kepala OPD Pemkot Surabaya yang menyebut ada perpecahan berarti kepala OPD itu sudah berpolitik dan itu sudah ada UU yang melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) berpolitik.

“Saya balik bertanya kepada Pak Imam Syafii, jika ada kepala OPD yang bilang perpecahan, maka sebutkan siapa saja kepala OPD itu. Biar itu tidak menjadi isu,” katanya.

Imam Syafii politikus NasDem sekaligus Sekretaris Fraksi Partai Dmeokrat-NasDem, pada saat menanggapi jawaban wali kota atas pandangan fraksi-fraksi terkait RAPBD Surabaya 2020 beberapa hari lalu.

Imam saat itu sempat mengkritisi Eri Cahyadi Kepala Bappeko Surabaya yang dinilai turun ke lapangan karena bakal ikut Pilkada Surabaya 2020.

“Ini kan mau pilkada, saya langsung saja, Kepala Bappeko itu sering offside. Hal-hal yang seharusnya dikerjakan kepala dinas langsung dikerjakan sendiri. Sampai masuk-masuk ke kelurahan segala dan menjanjikan ke RW-RW akan mengakomodir programnya. Sampai menjanjikan kalau tidak bisa bakal mundur. Ini kan tidak benar,” kata Imam.

Imam mengingatkan agar Kepala Bappeko Surabaya bekerja sesuai tugas dan fungsinya. “Hanya sampai perencanaan saja. Kalau sudah sampai program atau apa lainnya kan sudah offside,” kata Imam.

Selain itu, Imam juga menyampaikan kepada Effendi Choirie atau Gus Choi pengurus DPP NasDem, yang dikutip dari media daring bahwa alasan protesnya tersebut juga menampung aspirasi dari kepala OPD di Pemkot Surabaya.

Hal ini dikarenakan selama ini ada rasan-rasan atau keluhan dari kepala dinas, kepala bagian atau kepala bidang di Pemkot Surabaya.@wawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds