JURNAL3 /SURABAYA – Bursa Calon Perseorangan di Pilwali Surabaya terus bertambah. Kali ini pasangan Usman Hakim dan Moh Yasin mendeklarasikan diri siap maju melalui jalur independen.
Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang memiliki julukan pasangan Merah-Putih ini lebih banyak menyisir gerakan akar rumput. Khususnya orang-orang Madura yang tinggal di Surabaya.
Usman Hakim usai meresmikan Posko di Jl Raya Kutisari Surabaya menyatakan kesiapannya memenuhi segala syarat yang ditetapkan KPU Surabaya. Dia mengklaim, baru seminggu ini telah mengumpulkan 80 ribu Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat dukungan mendaftar ke KPU Surabaya.
“Kami berdua ini secara niatan dan tulus, Insya Allah siap mencukupi persyaratan dari KPU. Dari aturan KPU, 138 ribu. Kami pasangan merah putih siap 200 ribu lebih,” ujarnya.
Menurut Usman Hakim, pasangan Merah-Putih ini menyiapkan KTP dimulai dari lima kecamatan di Surabaya Utara, karena memang basis massa dari orang Madura kebanyakan tinggal di daerah Krembangan, Semampir, Pabean Cantian, Tambaksari, Bulak, dan Kenjeran.
“Saat ini terkumpul dari koordinator para tokoh Madura sudah ada 80 ribu beserta formulir dukungan. Kami bergerak masih satu minggu sudah 80 ribu,” katanya.
Perjuangan pasangan Merah-Putih ini maju di Pilwali Surabaya karena ingin menyejahterakan rakyat terutama kaum PKL dan masyarakat kecil yang selama ini belum tersentuh program pemerintah.
“Kami ingin jadi orang biasa tapi bermanfaat. Di antara sasaran perjuangan kami adalah ingin mengangkat derajat kaum PKL dan pengusaha parkir,” katanya.
Tahapan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 bagi calon independen atau calon perseorangan akan dimulai pada 11 Desember 2019 sampai 5 Maret 2020.
KPU menetapkan syarat dukungan untuk bakal calon independen Pilwali Surabaya 2020 minimal 138.565 dukungan warga, dan tersebar di minimal 16 kecamatan. Jumlah tersebut merupakan 6,5 persen dari DPT terakhir di Kota Surabaya yang mencapai 2.131.756.@wan/ss