JURNAL3 / SIDOARJO – Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, diisukan sedang mempersiapkan Achmad Amir Aslichin atau Iin, putra kandungnya sebagai calon bupati (cabup) di Pilkada Sidoarjo 2020. Jika rumor ini benar, maka tindakan ini akan menjurus ke arah politik dinasti di Sidoarjo.
Untuk diketahui, Achmad Amir Aslichin saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Jatim periode 2019-2024. Bila benar, maka dikhawatirkan tidak akan ada perubahan apapun di Sidoarjo, karena selama 10 tahun menjabat, Abah Saiful dinilai belum memiliki prestasi yang moncer dalam membangun dan memimpin Sidoarjo.
Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Sidoarjo, Ahmad Dzul Himam, menolak adanya politik dinasti di Sidoarjo. Menurutnya, politik dinasti akan membuat Sidoarjo mengalami stagnan, baik dalam hal pembangunan dan demokrasi politik.
“Politik dinasti itu sama saja melanggengkan kekuasaan kepada keturunannya. Ini bukan zaman kerajaan, tidak perlu ada yang namanya kekuasaan para leluhur,” tandasnya.
Dari sisi pembangunan, saat ini Bupati Sidoarjo dinilai tidak memiliki skala prioritas dalam pembangunan. Dengan modal APBD Rp 4 triliun, tapi tidak ada pemerataan pembangunan. Ia mencontohkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Sidoarjo.
“Kalau maunya sih dilaksanakan, tapi akhirnya mentah semua, nggak komprehensif,”lanjutnya.
Terpisah, Partai Golkar Sidoarjo menyikapi serius rumor politik dinasti tersebut. Karenanya, Golkar berupaya keras untuk memunculkan sosok baru, sosok energik dan visioner untuk membangun Sidoarjo di masa depan.
Mohammad Nizar, anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi Golkar, menyebut, tidak ada prestasi memuncak yang dilakukan Bupati Saiful Ilah selama memimpin Sidoarjo. Tidak ada perubahan mencolok dalam pembangunan.
“Harus ada solusi baru untuk mengurai situasi stagnan di Sidoarjo, salah satunya hadirnya sosok baru yang punya solusi untuk membangun Sidoarjo ke depan jauh lebih baik, utamanya yang paling mendasar adalah banjir, sampah dan kemacetan,” tegasnya.@san