Risma keluar negeri tanpa APBD, Khofifah tak percaya

Gubernur Jatim Khofifah meragukan pernyataan Walikota Surabaya Tri Risma yang mengaku tidak menggunakan dana APBD saat kunjungan keluar negeri./*ist

JURNAL3 / SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa, meragukan pernyataan pihak Pemkot Surabaya yang menyebut kepergian Walikota Tri Rismaharini keluar negeri tanpa menggunakan dana APBD.

Menurut Khofifah, rata-rata para kepala daerah yang ke luar negeri pasti menggunakan uang rakyat. Apalagi, lanjut Khofifah, setiap kepala daerah yang ke luar negeri selalu mengajukan izin ke gubernur.

“Setiap kepala daerah yang akan keluar negeri pasti ada suratnya. Nah di surat tersebut juga dilampirkan penjelasan detail tentang agenda apa, termasuk juga biaya dari mana. Rata-rata dari APBD,” ungkap Khofifah.

Khofifah terkesan tak mempercayai ucapan Risma yang mengatakan kegiatannya ke luar negeri dibiayai pengundang.

Ketidakpercayaan Khofifah ini lantaran ia pernah melakukan kunker ke luar negeri memenuhi banyak undangan saat menjabat sebagai Menteri Sosial. Kendati saat itu banyak undangan Khofifah mengaku hanya sekali ke luar negeri dengan uang APBN.

“Saat saya di Kementerian Sosial agak sering saya mendapat undangan ke luar negeri. Namun saya tidak pernah menggunakan itu, termasuk saat mendapatkan undangan ke Timur Tengah dengan pembiayaan dari mereka dengan menggunakan penerbangan first class untuk 7 orang,” ujar Khofifah.

Karena Risma mengaku dibiayai pengundang sedangkan surat yang dikirimin ke Pemprov Jatim menggunakan APBD, maka Khofifah menengarai ada double budget dalam kegiatan ke luar negeri itu.

“Jadi kalau pengundang dapat, berarti double budget atau suratnya salah ketik. Karena ini surat sampai Kemendagri. Mungkin bisa dicek suratnya, saya takut salah ketik. Bisa saja kan,” sindirnya.

Khofifah pun meminta Pemkot Surabaya untuk memeriksa kembali surat izin yang diterimanya. Termasuk surat izin Risma yang akan berangkat ke Turki pada Desember 2019 mendatang.

“Sementara saya membaca dari beberapa link berita katanya tidak APBD. Makanya saya menyampaikan jangan-jangan salah ketik. Bisa direvisi kalau salah ketik. Kalau tidak salah ketik, lalu tadi itu lo. Link berita bilang tidak pakai APBD, saya takut double budget. Tapi kalau surat tidak salah ketik dan pengundang juga dapat berarti double budget,” pungkasnya.@wan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds