JURNAL3 / JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir akan mencopot direksi PT Garuda Indonesia jika terlibat dalam penyelundupan onderdil motor Harley Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Untuk itu Menteri Erick menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
“Biarkan Bea Cukai melihat ada-tidak kasus-kasus yang benar-benar seperti yang dilaporkan. Nah, kalau benar (ada), ya, harus dicopot,” kata Menteri Erick seusai menerima penghargaan pada acara Marketeer Award dari Mark Plus di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.
Erick memberi peringatan kepada pihak-pihak yang merasa terlibat untuk mengundurkan diri. Menurut dia, langkah itu lebih etis daripada dikeluarkan setelah terbukti bersalah.
“Sebelum ketahuan lebih baik mengundurkan diri, seperti samurai Jepang. Tapi, kalau memang benar bersalah, ya. Kita juga mesti ada praduga tak bersalah,” kata dia.
Erick mengaku belum ada rencana melakukan perombakan jajaran direksi PT Garuda Indonesia setelah mencuatnya kasus tersebut. Namun, ia menyebut kemungkinan perombakan tetap ada. Saat ini, dia menunggu terlebih dahulu hasil investigasi yang dilakukan Ditjen Bea dan Cukai.
“Saya kira Ibu Sri Mulyani sudah menginstruksikan kepada Dirjen Bea Cukai untuk melihat se-transparan mungkin dan beliau akan turun langsung. Saya tinggal menunggu,” kata dia lagi.
Menteri Erick mengingatkan kepada jajaran direksi 142 BUMN untuk memegang teguh tiga hal dalam memimpin perusahaan pelat merah. Pertama, kata dia, harus memiliki akhlak yang baik.
“Karena ini amanah. Mereka kan putra-putri terbaik. Ketika diberikan kesempatan untuk memimpin, ya, akhlaknya harus baik.”
Sementara itu Ditjen Bea dan Cukai memastikan sudah memeriksa sarana pengangkut pada pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA9721 tipe Airbus A330-900 seri Neo yang membawa komponen motor Harley Davidson dan sepeda lipat merek Brompton. Pemeriksaan dilakukan langsung saat pesawat tiba di hanggar PT GMF di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dari pabrik Airbus di Prancis pada Minggu (17/11/2019).
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea Cukai Kemenkeu Syarif Hidayat mengatakan, pemeriksaan sesuai dengan salah satu pola pengawasan Bea Cukai Soekarno-Hatta. Dari pemeriksaan, petugas menemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 boks warna cokelat di lambung pesawat.@sal