JURNAL3/SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengadakan pagelaran virtual wayang dengan meriah secara hibrida di Halaman Rektorat ITS Surabaya, Sabtu (6/11) malam ini, Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-61 ITS Surabaya.
Kali ini berupa pagelaran wayang orang yang dipadukan dengan wayang kulit yang diperankan langsung oleh profesor yang tergabung Dewan Profesor ITS dengan mengusung cerita Harjuna Sasrabahu. Dan, menariknya lagi, para profesor yang melakonkan wayang orang tersebut berasal dari berbagai suku daerah di Indonesia, dan rata-rata baru kali pertama ini bermain dalam wayang orang.
Rektor ITS Surabaya, Prof. Mochamad Ashari menyampaikan, fokus ITS tidak hanya mengembangkan teknologi. Namun, sekaligus menggabungkan teknologi dengan budaya daerah.
“Wayang dipilih menjadi tradisi pagelaran setiap Dies Natalis ITS karena budaya daerah ini terkandung banyak filosofi hidup,”ujarnya.
Selain itu, ia menjelaskan pagelaran wayang kulit ini, kami berkomitmen untuk melestarikan budaya daerah.
Terpisah, Ki Sigit Ariyanto, Dalang pada pagelaran wayang kulit pembukaan Dies Natalis ke-61 ITS menyampaikan, pertunjukkan wayang ini sangat layak untuk mendapatkan penghargaan.
“Saya ini sangat kagum sekali, sebab belum tentu setiap dalang mampu menciptakan pertujukan wayang seperti ini,” pungkas dalang muda asal Jepara ini dengan penuh semangat.(Syaiful)