Jurnal3.net / JAKARTA – Mahasiswa Papua bersuara kembali dengan melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman kantor Kemendagri Republik Indonesia. Dalam aksi tersebut, mahasiswa Papua menuntut Bupati Mamberamo Tengah bertanggung jawab anggaran mahasiswa sejak tahun 2019/2021.
Mafrit Z Kogoya, Koordinator aksi, dalam orasinya menyampaikan bahwa selama ini Bupati Rizky Gan Pagawa menelantarkan mahasiswa Maberamo Tengah (Mamteng) se-Jawa – Bali.
Pantauan media, mahasiswa Papua membawa spanduk dan poster bertuliskan bupati tidak layak disebut sebagai pemimpin, bahkan nama Bupati Rizky Ham Pagawa disingkat “Rizky harapan palsu”. Kamis, (11/11, dalam rilis yang terima oleh awak media jurnal3.net
Tuntutan mahasiswa Papua (Mamteng) agar Kemendagri memfasilitasi mencairkan dana pemondokan dan dana study akhir mahasiswa Mamberamo Tengah Se-jawa Bali tahun 2019 sampai dengan 2021.
Aksi unjuk rasa mahasiswa Mamberamo Tengah diterima langsung oleh Direktur Perencanaan Anggaran Kemendagri, Bahri terhadap 6 orang perwakilan mahasiswa dipimpin Mafrit Z. Kogoya selaku koordinator sekitar pukul 10.22 WIB.
Sekitar pukul 10.55 WIB, perwakilan audensi mahasiswa Papua keluar dari dalam gedung Kemendagri bersama Bahri menemui massa aksi untuk menyampaikan kepada mahasiswa yang lain bahwa, pihak Kemendagri sudah melakukan komunikasi langsung via telepon dengan Bupati Mamteng agar segera mencairkan anggaran dana pendidikan mahasiswa Mamberamo Tengah se Jawa-Bali.
Diketahui saat berita ini dipublish, masih terdapat 6 orang perwakilan mahasiswa Papua bertahan di Kemendagri, ruangan Direktur Perencanaan Anggaran Kemendagri untuk menunggu keputusan dari Bupati Mamteng mencairkan anggaran dengan batas waktu sampai besok.
Sementara, massa aksi yang lain sebelum membubarkan diri mengancam kembali melakukan aksi lebih besar jika Bupati Mamberamo Tengah tidak mencairkan dana pendidikan mereka. (Syaiful)