Jurnal3.net/ SURABAYA – Akhir ini banyak sekali serangan hama yang menyebabkan penurunan produksi pertanian bahkan membuat para petani mengalami kerugian banyak. Salah satunya di Desa Pranggang, Plosoklaten, Kediri.
Oleh sebab itu, Tim Dosen dan Mahasiswa Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang bergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Abmas) mengembangkan sebuah alat pembasmi hama otomatis berbasis solar Cell atau tenaga Surya.
Angger Dzaky Hanif, Perwakilan Mahasiswa Tim KKN Abmas ITS ini menyampaikan, Pengunaan pestisida bukan lagi sebuah solusi yang tepat untuk mengendalikan hama. Karena ini sangat berpontensi untuk meningkatkan populasi hama, penggunaan pestisida dan perlu ditekan demi ekosistem yang stabil.
“Untuk itu, kami mencoba sebuah alat yang ramah lingkungan dan berguna dalam memperbaiki kualitas panen,”ujarnya.
Ia pun menjelaskan bahwa, ada berbeda alat dari lainnya yang membangkitkan berasal dari batu bara dan diesel.
“Disamping itu, alat ini terdiri dari sensor cahaya ,jaring listrik, pengusir tikus, dan panel Surya sebagai sumber energi ramah lingkungannya,”jelas Angger, Rabu (17/11), dalam rilis yang terima oleh awak media jurnal3.net
Lanjut, ia pun berharap alat ini terus dipergunakan dan dapat dirasakan manfaat secara bergantian mengintai alat ini didesain secara portable. “Kami pun berharap alat ini yang telah dikembangkan dijaga dengan baik oleh para petani di sana,” pungkasnya. (Syaiful)