JURNAL3.net/ SURAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kerap memanfaatkan media sosial ini lebih mudah diakses masyarakat harus mulai dipergunakan secara proaktif oleh pemerintah. Pasalnya, perubahan jaman menuntut reportase pemberitaan disampaikan secara instan dengan komunikasi dua arah.
“Jaman sekarang ini orang-orang sudah tidak mau lagi hal yang ribet. Dari menerima informasi sampai penyampaian aduan juga keluhan dilakukan dengan media sosial. Tapi kan setiap platform punya target audiens yang berbeda-beda, makanya pemerintah sudah harus hadir di setiap platform untuk memenuhi tuntutan ini. Karena saya sendiri merasakan bagaimana saya bisa update kebutuhan masyarakat lewat medsos,” Ujarnya. Rabu (24/11) kemarin.
Selain itu, kata Emil, Pemerintah selama ini lebih sering menyediakan konten seremonial. Dimana, ada beberapa target usia, hal tersebut sudah tidak relevan lagi.
“Masyarakat cenderung sering bosan kalau menerima konten yang bersifat seremonial begini. Untuk itu, bagaimana kita menyampaikan sesuatu itu harus disesuaikan dengan karakter platform yang ada”,tandasnya, dalam rilis terima oleh awak media jurnal3.net, Kamis (25/11).
“Memang ada age gap dari setiap media sosial yang ada. Seperti facebook yang sudah ditinggalkan banyak anak muda ataupun tiktok yang mengakomodasi kebutuhan akan konten singkat dan padat. Sebagai pemerintah, ini yang harus kita sadari agar bisa berinteraksi sesuai dengan audiens di platform yang ada,”tambah Suami Arumi Bachsin.
Untuk itu, Wagub Emil menilai bahwa rekan media memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah menyesuaikan diri dalam menarget masyarakat. Mengingat, selama ini media merupakan jembatan penyambung lidah antar pemerintah dan warga.
“Media punya ketajaman akan selera masyarakat. Maka dari itu, perlu sinergitas antar pemerintah dengan media agar kebijakan dan informasi ini sampai ke semua masyarakat. Bukan hanya satu kelompok yang identik dengan satu platform medsos saja,” pungkasnya. (dayat)