Jurnal3.net / SURABAYA – Tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN Abmas) Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengembangkan dan menciptakan alat traktor tangan bertenaga listrik. Inovasi ini juga telah dihibahkan untuk kelompok petani di Desa Wanar, Pucuk Lamongan.
Mewakili tim, Alief Wikarta menuturkan bahwa traktor tersebut dikembangkan untuk membantu para petani dalam pengelolaan lahan. Menariknya, dikatakan Alief, traktor tangan rancangan ITS ini berbeda dengan traktor tangan di pasaran lantaran menggunakan tenaga listrik alih-alih bahan bakar solar atau mesin diesel.
Lebih lanjut, dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menerangkan bahwa traktor tangan tersebut dirancang khusus menggunakan baterai lithium-ion sebagai penyimpanan energinya. Berdasarkan penjelasannya, penggunaan baterai ini membawa beberapa keunggulan.
“Keunggulannya antara lain pengisian daya lebih cepat, kepadatan daya yang tinggi, kekuatan baterai lebih lama, dan kemasan yang lebih ringan,” beber Pembina tim mobil formula listrik ITS, Anargya.
Bagi Alief, semakin banyak penggunaan produk teknologi bertenaga listrik, baik untuk transportasi maupun pertanian, maka akan semakin banyak pula manfaat yang diterima.
Pasalnya, teknologi bertenaga listrik tidak menghasilkan emisi gas buang, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, energi listrik yang lebih murah berdampak pada penghematan biaya operasional yang signifikan dibandingkan dengan bahan bakar minyak.
Inovasi traktor tangan listrik ini dipelopori oleh tujuh dosen dan 15 mahasiswa Departemen Teknik Mesin ITS. Kegiatan ini dilaksanakan sejak pertengahan tahun hingga November 2021 ini.
Menurut Alief, Desa Wanar dipilih sebagai target penelitian sebab kerap dijadikan mitra kerja oleh ITS dalam hal implementasi teknologi pertanian.
“Ke depan, saya berharap adanya pengembangan lanjutan dari produk pertanian bertenaga listrik ini,” harapnya. (dayat)