Jurnal3.net/Jakarta – Memulai sebuah bisnis bukanlah perkara yang mudah. Mulai dari menentukan jenis bisnis apa yang ingin digeluti, seperti apa model bisnisnya, hingga strategi pemasaran, semuanya merupakan keputusan yang harus dipertimbangkan oleh para entrepreneur.
Tidak jarang, muncul pula pertanyaan apakah harus berbisnis sesuai passion atau cepat meraih kesempatan dengan bisnis yang sedang tren saja agar bisa untung secara instan. Misalnya saja bisnis pastry seperti croffle atau dessert box yang saat ini sedang digandrungi, atau bisnis alat dan suplemen kesehatan yang menjamur sejak munculnya pandemi Covid-19.
Namun di sisi lain, menjalani passion juga tidak kalah pentingnya untuk memulai bisnis. Justru dengan memiliki passion, seorang entrepreneur dapat mengembangkan bisnis yang otentik serta memiliki identitas brand-nya sendiri. Dengan adanya passion, lazimnya bisnis pun dapat konsisten, berkelanjutan, serta akan selalu muncul motivasi untuk terus menciptakan inovasi baru.
Menciptakan Keotentikan Identitas Brand Berlandaskan Passion
Passion atau minat adalah kecintaan kita untuk melakukan hal tertentu. Seringkali kita menemui bisnis atau brand yang berdiri dan eksis karena kecintaan pendirinya terhadap suatu hal, lantas berinovasi dan terus berkembang sehingga bisa meraih kesuksesan.
Passion seringkali pula menjadi penentu dari DNA sebuah brand. DNA ini kemudian menjadi keontetikan dan menjadi kunci yang penting sebelum pebisnis melangkah ke fase berikutnya. Jika brand DNA belum kuat, akan sama halnya dengan anak yang belum kuat pijakan kakinya dan rentan terjatuh.
Namun, apakah passion yang kita miliki benar-benar cukup untuk membangun kesuksesan dalam berbisnis? Jawabannya tidak cukup. Setelah memiliki passion, bisnis tetap harus dibangun dengan tujuan yang jelas, memiliki business plan serta business model yang solid.
“Passion adalah core business yang bisa menjadi langkah awal untuk menentukan tujuan bisnis. Memiliki tujuan bisnis yang jelas, mengeksekusi rencana bisnis dengan benar, serta menjalaninya dengan spirit dan semangat yang menggelora. Tiga hal Ini dapat menjadi awal bagi entrepreneur untuk dapat mengeksplorasi dan terus belajar menggali tujuan. Tidak melulu sekadar hasil, tapi juga dilihat bagaimana caranya menumbuhkan semangat menjadi sebuah tujuan yang bisa berkembang panjang,” terang Handoko Hendroyono, Co-founder MBloc Space & Filosofi Kopi, serta Ketua Mentor Nasional Diplomat Success Challenge 12 (DSC12), salah satu kompetisi wirausaha terbesar dan terdepan di Indonesia yang diselenggarakan oleh Wismilak Founsation, yang hingga tahun 2021 ini telah menginjak tahun ke-12 pada keterangan tertulisnya. Kamis, (30/12/2021).
Bisnis di Balik Tren: Sukses Instan atau Sukses Semu?
Passion dan tren sebenarnya bisa berjalan beriringan. Bagi entrepreneur, pastikan tren di sini bukan hanya sekadar ikut-ikutan atau mencari jalan pintas untuk sukses, namun lebih kepada meraih peluang dengan menghadirkan inovasi dan ide kreatif pada produk atau layanan yang ditawarkan.
Mengikuti tren yang sesuai dengan DNA dan nilai bisnis dapat menjadi daya tarik tersendiri, karena konsumen akan melihat bahwa brand semakin berkembang dan tidak monoton. Selain itu, mengikuti tren juga bisa membantu entrepreneur untuk mempertahankan bisnis di tengah persaingan yang ketat.
Tidak jarang saat entrepreneur memulai bisnis dengan passion justru merekalah yang dapat menciptakan tren baru di industrinya. Merekalah nantinya yang dapat unggul bersaing, bahkan menjadi top of mind di tengah masyarakat.
“Produknya sudah ada, sudah memiliki pabrikan yang feasible, lantas langkah selanjutnya adalah bagaimana mengakselerasi brand positioning, brand identity hingga marketing strategy-nya. Dalam persaingan saat ini, entrepreneur dituntut pula untuk bisa berpikir secara teknis.
“Bahwa memiliki ide, memiliki mimpi, memiliki produk itu baik, namun kita harus terus menggali apa lagi yang bisa diolah dari produk yang kita miliki. Dan bahkan bukan hanya produk, talenta atau pemilik bisnis ini pun diharapkan tidak hanya menjadi maker, namun bisa menjadi creator,” papar M. Jupaka, salah satu Mentor Nasional DSC12 yang juga merupakan CEO NIION dan Business Strategist Kick Avenue.
Menyaksikan Entrepreneur Penuh Passion Lewat Web Series DSC12
Tahapan National Selection DSC12 telah usai, dan 40 challengers pun melanjutkan ke tahapan Inkubasi yang diadakan di Jakarta. Tahapan Inkubasi kembali menyeleksi peserta menjadi 16 challengers yang dapat mengikuti tahap Battle Round.
“Saat melakukan National Selection untuk menjaring 40 peserta terbaik yang berkesempatan lolos ke tahap Inkubasi, kita dapat melihat bahwa sebagian besar peserta memiliki passion dan ide-ide unik, seru, bahkan banyak ide bisnis yang sudah memiliki traction penjualan yang bagus. Namun yang pasti, bisnis yang kami harapkan, selain berangkat dari passion masing-masing owner-nya, juga harus memiliki konsep sustainability untuk meraih 3P: People, Profit dan Planet,” tutur Edric Chandra, Program Initiator DSC12.
Ke-16 finalis ini akan berkesempatan meraih total hibah modal usaha Rp 2 miliar, pendampingan profesional, serta jejaring wirausaha dalam Diplomat Entrepreneur Network (DEN), sebuah komunitas wirausaha yang terbentuk dari para alumni DSC dari tahun ke tahun.
Seperti apa keseruan tahap Battle Round DSC12? Apakah tantangan berikutnya akan berhubungan dengan sektor pariwisata? Saksikan perjalanan para challengers di Labuan Bajo dalam web series DSC12 di kanal YouTube resmi Diplomat Sukses, serta di situs diplomatsukses.com.
Web series DSC12 adalah seri video yang tayang di platform digital DSC dalam kurun waktu sejak seleksi hingga tahap final DSC12. Web series ini akan mendokumentasikan perjalanan para Challengers, inspirasi bisnis dari para mentor, hingga masa penilaian dari Dewan Komisioner DSC12 di tahap final nanti.
Nantikan juga update DSC12 melalui media sosial kami:, @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, Twitter @diplomat_sukses; serta situs diplomatsukses.com. (ari/dayat)
Foto : Incubation Diplomat Success Challenge (DSC12)