Jakarta (Jurnal3.net) – Berdasarkan data BPS 2021, investasi di Indonesia sejak tahun 2018 tidak mengalami peningkatan. Jika dilihat dari data BPS menunjukkan Investasi di Indonesia tiap tahun mengalami penurunan.
“Penurunan investasi tersebut dapat dilihat berikut: 1). Tahun 2018 sebanyak 29 307,91 juta dolar AS. 2). Kemudian tahun 2019 sebanyak 28 208,76 juta dolar AS. 3). Pada tahun 2020 sebesar 28 666,30 juta dolar AS,” ungkap Aktivis HAM, Natalius Pigai. Senin, (17/1/2022).
Kemudian kata dia, hal lain yang menunjukkan investasi menurun adalah pada tahun 2020, dimana investasi hanya sebesar 28 666,30 juta dolar AS.
“Jumlah investasi tersebut dilihat dari Penanaman Modal Asing (PMA) baik dari USA, Kawasan Asia, Kawasan Afrika, Eropah dan Kawasan Amerika lainnya. Investasi asing juga hanya didominasi oleh Tiongkok dan Hongkong,”jelas mantan anggota Komnas HAM yang juga sebagai statistisi dan Teknokrat Birokrat Natalius Pigai, dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1).
Pigai mengatakan jumlah tersebut di atas adalah investasi murni tidak termasuk Sektor Minyak & Bumi, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, Investasi yang perizinannya dikeluarkan oleh instansi teknis atau sektor, Investasi Porto Folio (Pasar Modal) dan Rumah Tangga 2) Proyek dalam unit yang sudah berlangsung lama. (Badan Koordinasi Penanaman Modal, 2021).
“Dengan demikian Menko Marves dan Menteri Investasi gagal dalam usaha meningkatkan investasi, iklim investasi dan juga menjalin kemitraaan internasional serta market intelijen, dan lain sebagainya,” tutup Pigai. (dayat)
Foto : Natalius Pigai / IG