Khofifah Bersama Eri Tinjau Dua Lokasi Isoter di Surabaya

Jurnal3.net/Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ditemani Forkopimda Jawa Timuda dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau Isoter di Hotel Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak Surabaya di Wilayah Surabaya Raya siap digunakan pasien Covid-19.

Saat melakukan peninjauan, Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Pangkoarmada II, Laksda TNI Iwan Isnurwanto, dan Kajati Jatim, Mohamad Dofir.

Khofifah menyampaikan bahwa kedua Isoter yang di Surabaya itu dalam keadaan baik dan layak. Fasilitas mulai dari tempat tidur, kamar mandi, hingga tenaga kesehatan telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

“Ini tempatnya bagus sekali. Pelayanannya juga sangat bagus dan siap reaktivasi. Dengan ini, berharap agar bisa membantu proses recovery dan menjaga pasien tetap dalam kondisi baik,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengatakan pasien terkonfirmasi covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala bisa berobat ke Isoter yang telah disiapkan pemerintah. Langkah ini guna mengurangi beban rumah sakit rujukan pada pasien gejala sedang dan berat.

“Ini sudah cukup nyaman, jadi untuk masyarakat Surabaya Raya dengan gejala ringan atau tanpa gejala, jangan datang ke rumah sakit tapi datanglah ke isoter-isoter ini. Karena di Isoter, kondisi pasien bisa lebih terkontrol sehingga kalau gejalanya meningkat, bisa langsung dirujuk ke RS terdekat,”pintanya.

Khofifah meminta juga kepada pemerintah kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus covid-19 yang diperkirakan jatuh pada Minggu ketiga Maret mendatang. Khofifah berpesan, agar pemerintah terus meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T) serta pelayanan kuratif lainnya.

“Seperti yang diprediksi oleh kementerian kesehatan bahwa 25 Maret nanti adalah puncak melonjaknya Covid-19 untuk semua varian. Maka tugas pemerintah adalah meningkatkan 3T. Selain itu, ada 3 hal lain yang harus dipersiapkan. Yaitu kesiapan rumah sakit, Isoter, juga kerelawanan untuk PPKM mikro,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Khofifah, meminta masyarakat untuk bekerjasama memutuskan rantai penyebaran Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan, mengaja jarak aman, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi (5M).

“Pemerintah sudah mengusahakan yang terbaik itu pelayanan kuratifnya. Maka, saya minta energi masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dengan terus menerapkan 5M agar daerah aglomerasi seperti Malang Raya dan Surabaya Raya ini terjaga dari lonjakan kasus,” tuturnya.

“Kami bersama Forkopimda kami ingin memastikan semua sudah bersiap untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik kepada masyarakat Jawa Timur. Semoga krisis ini cepat berlalu,” tambahnya. (dayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds