Jurnal3.net/ Lumajang – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Lembaga Masyarakat Desa Hutan di Jatim mengelola hutan secara bijak. Dengan begitu kelestarian hutan dapat tetap terjaga dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
“Kelola lahan dengan baik, produktif, dan penuh tanggung jawab. Jangan semena-mena sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan,” kata Khofifah saat menyampaikan SK Perhutanan Sosial dari Presiden RI Joko Widodo kepada tujuh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) yang ada di Kabupaten Lumajang, Jumat (11/2).
Ketujuh LMDH tersebut adalah LMDH Sumber Hasil dan LMDH Subur Makmur yang ada di Desa Karang Tepus, LMDH Sukowono dan LMDH Rimba Jaya di Desa Jambekumbu, LMDH Sidodadi di Desa Kandangan, LMDH Lestari Makmur di Wonocepokoayu, dan LMDH Wono Lestari di Desa Burno.
Khofifah mengingatkan agar seluruh lahan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan namun dengan tetap menjaga fungsi hutan lindung. “Saya kembali mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo bahwa 50% peruntukkannya adalah untuk perkayuan. Saya mohon untuk bisa segera dimaksimalkan, karena kalau tidak, SK tersebut bisa dicabut,” pesan Khofifah.
Selain itu, menurut Khofifah, yang tak kalah penting adalah kerjasama seluruh stakeholder untuk mengembangkan Integrated Area Development (IAD) dalam pengelolaan perhutanan sosial di Jatim.
“Kita patut bangga karena IAD satu-satunya di Jawa, ada di Desa Kandang Tepus, Kec. Senduro. Jika sudah terintegrasi, Insya Allah berbagai penguatan dari luar Lumajang juga akan hadir dalam bentuk perluasan dan pengembangan yang lebih signifikan,” terangnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa area Perkemahan Glagah Arum, Desa Kandang Tepus, Kec. Senduro masih sangat berpotensi untuk dikembangkan. Seperti penambahan berbagai prototype ikon dunia yang diharapkan bisa menarik wisatawan. “Seperti saat saya masuk tadi, ada prototype telepon seluler seperti yang ada di London tempo dulu. Bahkan ada prototype Mahanttan Bridge di New York. Nantinya saya harap bisa lebih banyak lagi prototype dunia yang akan dilengkapi oleh Pak Bupati disini,” terangnya.
Senada dengan Gubernur Khofifah, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan bahwa telah terjadi percepatan dalam setahun akhir dalam pengembangan kawasan Bumi Perkemahan.
“Sebenarnya kami memulai dari embrio yang ada di kawasan Siti Sundari, Burno, Lumajang. Kemudian terinterkoneksi dengan potensi-potensi yang ada di Kec. Senduro,” ungkap Thoriq dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2/2022).
Lebih lanjut, Thoriq menuturkan, Konsep Perhutanan Sosial yang menginterkoneksi potensi satu dengan yang lain bisa menjadi suatu titik tengah bagi permasalahan kelestarian hutan dan kelangsungan hidup masyarakat sekitarnya.
“Itu artinya hutan yang harus tetap lestari dan masyarakat yang harus mendapatkan kesejahteraan itu ketemu disini, dengan Konsep Perhutanan Sosial dan IAD,” pungkasnya. (Syaiful)