Jurnal3.net/Ponorogo – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meresmikan Gedung Ma’had Masada MTSN 2 Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Selasa (15/2) hari ini.
Gedung ini akan telah dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan dana Rp 4 miliar. Dan, gedung ini nantinya akan berfungsi pendidikan holistik yang digalakkan, seperti 100 murid yang mondok dan mempelajari tahfidzul qur’an, kitab kuning, dan murottal.
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur mengatakan, Di era disrupsi sekarang ini sangat penting untuk mencetak generasi tahan banting akrab dengan pendekatan holistik.
“Sistem seperti ini memberikan pengalaman berasrama yang sangat berharga untuk anak-anak. Pendekatan holistik seperti ini memberikan character building yang membentuk anak-anak untuk toleran, mandiri, juga membaur dengan mereka yang backgroundnya berbeda,” Ucap Emil Dardak.
Kata Emil, inovasi yang dilakukan oleh MTsN 2 Ponorogo sangat ia hargai. Terlebih, kebanyakan orang tua sudah mulai banyak yang mempertimbangkan memasukkan anak-anaknya ke madrasah berbasis agama.
“Seperti yang kita lihat di sini, pembelajaran di madrasah hampir sama dengan pembelajaran di pondok pesantren. Bukan karena ingin menyaingi pondok, tapi kita semua memang harus berjalan berseiring untuk membangun karakter masyarakat agamis yang berpendidikan,” tutur Emil.
Emil juga memuji bagaimana madrasah ini menjalin kerjasama untuk implementasi kurikulum Internasional seperti dengan Universitas Cambridge.
“Standar sekolah dan perguruan tinggi yang bonafid seperti ini tentu membawa dampak positif untuk kita. Tentu kita bukannya mengakui bahwa pendidikan sana lebih superior, tapi ini bentuk kerjasama untuk mendapatkan perspektif global yang lebih luas,” terangnya.
Emil pun berpesan kepada para guru untuk senantiasa belajar. Sebab, ilmu dengan titel setinggi apapun akan cepat usang tanpa upgrade terus-menerus.
“Saya harap para guru bisa terus upgrade agar MTsN 2 Ponorogo ini dapat terus mencetak banyak alumni hebat seperti Wakil Bupati Trenggalek, Mas Syah Muhammad Natanegara,” pungkas dia. (syaiful).