Kemenag Jatim: Matangkan Keberangkatan Ibadah Haji-Umroh 2022

Jurnal3.net/Surabaya – Kanwil Kemenag Jatim tengah mematangkan rencana layanan keberangkatan perjalanan ibadah haji dan umroh langsung dari Bandara Juanda Surabaya menuju Arab Saudi.

Sub Koordinator Bina Umroh dan Haji Khusus Kanwil Kemenag Jatim Machsun Zain mengatakan, saat ini keberangkatan umroh masih terpusat di Bandara Soekarno-Hatta sejak pemberlakuan one gate policy atau satu pintu kebijakan. 

Menurutnya, pertimbangan pemerintah memilih Bandara Soekarno-Hatta sebagai one gate antara lain untuk memusatkan pelaksanaan keberangkatan dan kepulangan umroh agar tetap terkoordinasi secara rapi.

“Pemerintah Arab Saudi sendiri telah memberikan lampu hijau kepada Indonesia pada 9 Januari 2022 kemarin. Namun kondisi tersebut membuat ribuan jamaah umroh dari Jatim harus mengeluarkan biaya lebih selama perjalanan pulang pergi,”Kata Machsun.

“Jamaah umroh diberangkatkan dan kepulangannya di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Machsun saat menghadiri pembukaan pameran  Travel Mart Indonesia di Marvell City Surabaya dalam keterangan tertulis, Senin (21/2/2022) hari ini.

Oleh sebab itu, Machsun berharap Jatim bisa segera kembali menjadi pusat keberangkatan agar tidak menambah beban biaya jamaah.

“Apalagi jumlah Penyelenggara Perjalanan Ibadah (PPI) Umroh di Jatim mencapai 164. Angka tersebut belum terhitung kantor cabang. Sedangkan Surabaya sendiri merupakan penyumbang jamaah umroh terbesar kedua setelah Jakarta,”Katanya.

Dalam waktu dekat, kata Machsun, pihaknya menunggu hasil rapat koordinasi lintas kementerian, lembaga dan badan. 

“Antara lain pihak Angkasa Pura, Otoritas Bandara dan Kasdam V/Brawijaya, KKP, Dinas Kesehatan Jatim serta beberapa instansi terkait lainnya,”imbuh Machsun.

“Kami sudah melakukan rapat koordinasi untuk persiapan-persiapan terkait dengan keberangkatan dan kepulangan jamaah umroh melalui Bandara Juanda,” imbuhnya.

Rakor tersebut menyatakan jika Bandara Juanda Surabaya siap menjadi tempat keberangkatan dan kepulangan jamaah umroh sembari menunggu ketetapan dari pemerintah pusat. 

“Kita nunggu waktu saja,” tukas Machsun. 

Machsun juga memastikan kesiapan tempat karantina bagi jamaah umroh yang baru tiba dari tanah suci. 

“Masalah karantina ini, hotel-hotel yang tentu saja sudah mendapatkan rekomendasi untuk dijadikan tempat karantina akan ada informasi menyusul,” tukasnya. 

Karantina tersebut wajib bagi jamaah umroh sesuai arahan Tim Gugus Tugas Covid-19. 

Jamaah akan menjalani karantina sehari sebelum proses keberangkatan. Demikian pula saat kepulangan. Namun durasi karantina berlangsung selama lima hari. Waktu karantina ini mengalami penurunan dari sebelumnya. 

“Mudah-mudahan dengan penurunan angka Covid-19 ini kita berharap namanya karantina itu bisa lebih turun lagi,” harap Machsun. (syaiful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds