Jurnal3.net/Bangkalan – Pasokan listrik ke wilayah Madura terganggu selama beberapa hari terakhir, menyusul terjadinya gangguan penghantar 150 kV ujung-Bangkalan. Kondisi tersebut memaksa PLN melakukan pemadaman secara bergilir di beberapa wilayah Bangkalan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat Madura bijak mengkonsumsi listrik guna mengurangi dampak pemadaman, utamanya di sektor rumah tangga dan dan industri.
Caranya dengan menghemat penggunaan lampu ataupun alat elektronik yang tidak penting, serta pemanfaatan genset bagi sektor industri.
“Pemadaman ini tentunya di luar keinginan kita, namun hal ini harus kita maklumi karena ini terkait masalah teknis. Mohon masyarakat dapat bersabar. Dengan mengurangi beban pemakaian listrik tentunya kita harapkan daya listrik yang ada sekarang bisa mencukupi dan tidak perlu melakukan pemadaman di wilayah yang luas lagi,” kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/3/2022).
Khofifah terus memastikan, PLN saat ini melakukan pembagian beban atau pemadaman bergilir di Pulau Madura. Namun, PLN akan memberikan dukungan genset mobile untuk pondok pesantren dan tempat ibadah yang menyelenggarakan acara peringatan Isra’ Miraj. Ada 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang diperbantukan.
“Dari kekurangan beban sebesar kurang lebih 40MW akan dinyalakan secara bertahap secepat mungkin. Jadi sekali lagi mohon agar masyarakat Madura dapat bersabar dan kita doakan semoga proses pemulihan dapat segera tercapai 100 persen,” katanya.
General Manager PLN UID Jatim, Lasiran menyampaikan PLN membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan seluruh pihak agar proses pemulihan pasokan listrik dapat berlangsung secara optimal. (syaiful)