Jurnal3.net/Surabaya – Untuk mengatasi minyak goreng (migor), serta mahalnya harga minyak goreng di pasaran, Pemerintah Provinsi Jatim menggelontorkan 3.500 ton migot yang diperuntukan bagi para pedagang pasar tradisional di 17 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
Pelepasan 3.500 ton migor tersebut dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi, Kamis malam (3/3/2022) dengan ditandai pemecahan kendi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di depan 20 truk pengangkut migor.
“Pemprov Jatim tidak berhenti berupaya untuk mengkordinasikan, mensinergikan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng. Semoga ikhtiar ini dapat membantu masyarakat, pedagang kaki lima, tukang gorengan, warteg, catering, ibu rumah tangga, dan lain-lain,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya dalam keterangan tertulis, Jumat (4/3/2022).
Distribusi migor ini dilakukan secara bertahap, hingga ke 38 kota dan kabupaten di Jatim, dengan tujuan untuk mengatasi kelangkaan, sekaligus stabilitas harga, karena migor akan dijual dengan mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni di harga Rp 14.000 untuk satu liter.
Dengan terpenuhinya kebutuhan minyak goreng akan membangun ketenangan, rasa aman terhadap seluruh pedagang maupun masyarakat. Sehingga, akan memberikan penguatan semua pihak utamanya pedagang kaki lima, para penjual gorengan, pengusaha katering, hingga ibu rumah tangga dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari.
“Bagi kita semua membangun ketenangan dan rasa aman menjadi penting. Jadi, kami sampaikan lagi insya Allah kebutuhan minyak goreng bagi masyarakat Jawa Timur akan tercukupi dan terpenuhi,” imbuhnya.
Turut hadir, Ketua Tim Pusat Informasi Pasar Direktorat Barang Kebutuhan Pokok dan Kebutuhan Penting Kementrian Perdagangan, perwakilan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RMI) beserta Asosiasi Pengusaha Pengemas Minyak Goreng Indonesia (APPMGI), serta Kepala Disperindag Prov. Jatim. (syaiful)