JURNAL3.NET / SURABAYA – Masuknya nama-nama banker alumnus Bank Rakyat Indonesia (BRI) di jajaran formasi baru PT. Bank Jatim, tak pelak memunculkan tudingan ada BRI-nisasi di bank plat merah milik Pemprov Jatim itu.
Dalam jumpa pers dengan awak media, Kamis (17/03/2022), mantan Dirut BRI ini terkesan menghindar soal tudingan ada BRI-nisasi dalam formasi terbaru Bank Jatim.
“Ini kok banyak dari BRI, wah BRI-nisasi.Ya nggak juga, kan ada yang dari internal Bank Jatim,” kilah Suprajarto.
Suprajarto mengaku, kehadirannya di Bank Jatim karena diminta oleh Gubernur Jatim. Lalu ia mengaku tetap mengikuti prosedur seperti mengikuti proses tes dan lainnya.
“Pengalamanan saya di perbankan ini sudah 30 tahun dan saya melihat potensi Jawa Timur lluar biasa. Saya akan mengawal dan mengawasi kerja direksi agar supaya Bank Jatim nanti bisa tumbuh sehat. Salah satunya kita akan lakukan perbaikan teknologi digital bank. Semoga Bank Jatim ke depan akan berada terus di jalur yang benar,” pungkas Suprajarto.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Busrul Iman menegaskan adanya komitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dan kabupaten. Busrul mengklaim, potensi ini tidak dimiliki oleh bank lain.
“Kita sudah punya power plan sampai 2025, termasuk untuk IT dan digital. Internal akan kami ubah untuk terus bertransformasi guna memenangkan peluang yang tersedia,” pungkas mantan bankir BRI ini.
Terpisah, Sugiharso, Ketua Asosiasi Pemegang Saham Bank Jatim mengaku mempersoalkan BRI-nisasi di Bank Jatim saat pelaksanaan RUPS. Ia mengaku menuliskan protes dan dibacakan oleh pimpinan RUPS yakni Prof.Ma’sud dan didengar oleh seluruh peserta RUPS, termasuk yang mengikuti secara daring.
“Jangan semua diambil BRI dong. Apa nggak menghargai keringat para pendahulu Bank Jatim yang juga susah payah ikut membesarkan. Permintaan saya separo-separo lah, jangan semuanya orang BRI,”pungkasnya./*rizalhasan