JURNAL3.NET / BANGKALAN – Pulau Madura Jawa Timur tepat pada hari Sabtu (14/5/2022) lalu terjadi kolosal di bumi pulau Madura, di mana lautan manusia mengantarkan jenazah Rois Syuriah PCNU Bangkalan RKH Fachrillah Aschall ke peristirahatan terakhirnya di Kompleks Maqbaroh Syaichona Cholil, Mertajasah, Bangkalan.
Video prosesi pemakaman generasi keempat Syaichona Cholil Bangkalan ini viral di berbagai grup, sangat mengharukan dan menggetarkan jiwa siapapun yang menontonnya.
Salah satu warga madura yang hadir dalam lautan manusia tersebut adalah Panglima Nahdliyin Bergerak (NABRAK), Firman Syah Ali yang akrab disapa sebagai Cak Firman.
Menurut Cak Firman lautan manusia ini menunjukkan beberapa hal.
“Almarhum merupakan orang baik yang sangat berkesan di dalam hati banyak orang, termasuk saya salah satunya. Saya sering satu majelis bersama beliau dalam acara-acara para Habaib, diantaranya acara Habib Ahmad Bin Ismail Alaydrus, Tapos, Bogor. Beliau seorang muhibbin habaib sejati,” ujarnya. Minggu, (15/5/2022) pagi.
Menurutnya, karomah Syaichona Cholil luar biasa, dari generasi ke generasi tetap dikenang, dihormati dan dihargai orang. Bani Cholil selalu jadi magnet spiritual nusantara, bukan hanya madura.
“NU tetap jadi pusaran energi spiritual Madura, tak pernah lekang oleh panas dan tak luntur oleh hujan. NU dan Madura ibarat dua sisi mata uang. Bahkan bisa kita sebut, jika madura punya nama lain, maka nama lain madura adalah NU,” tutur Cak Firman dalam keterangan tertulis diterima media jurnal3.net, Selasa (17/5/2022).
Cak Firman, sangat sedih dan rasa duka cita terdalam atas wafatnya Rois Syuriah PCNU Bangkalan, kita telah menyaksikan bersama betapa NU selalu menjadi magnet spiritual masyakarakat Madura. Tergambar dalam prosesi pemakaman beliau.
“Semoga beliau mulia dan bahagia di sisi Allah SWT, perjuangan dan dakwahnya diijabah, dan umat yang ditinggalkan tetap setia kepada Islam Ahlussunnah Wal Jammah Annahdliyyah AlMaduri yang telah menjadi ciri khas masyarakat madura secara turun-temurun,”tuturnya. *Syaiful Hidayat