JURNAL3.NET / SURABAYA – Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Surabaya bersama Juleha Indonesia Jawa Timur (Jatim) mengadakan pelatihan menjadi kurban yang professional dan sesuai syariat Islam di Halaman Ponpes Nurul Huda, Jl. Sencaki No.64 Surabaya, Sabtu (17/6/2022) malam.
Acara tersebut dihadiri oleh KH. Abdurrahman Navis, Lc., M.HI Pengasuh Ponpes Nurul Huda dan Penasehat DPW Juleha Indonesia Jatim, Imam Fauzi, S.Th.I Ketua DPW Juleha Indonesia Jatim, dan Tim DPW Juleha Indonesia Jatim.
Imam Fauzi, S.Th.I Ketua Juleha Indonesia Jatim mengatakan bahwa dalam setiap pelatihan kami selalu memberikan materi tentang darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Menurutnya, posisi Juleha Indonesia ini menjadi rentan bisa menular penyakit ke hewan lainnya.
“Memang tidak menular ke manusia. Akan tetapi manusia bisa membawa penyakit ini atau menularkan penyakit ke hewan lainnya secara langsung. Karena banyak virus-virus yang menempel tangan atau kaki,”ujarnya.
Fauzi menuturkan bahwa adanya kondisi saat ini menjadi perhatian kami. Sehingga, kami menetapkan protokol PMK bagi Juleha yang kami dilatih dengan baik sesuai protokol.
“Juleha Indonesia Jawa Timur ini terus melakukan berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus PMK terserah,”tutur ketua Juleha Indonesia Jawa Timur.
Lebih lanjut, kata Fauzi, virus PMK ini tidak bahaya bagi manusia tetapi bahayanya itu hanya bagi peternak. Jadi pihak yang dirugikan dalam hal ini adalah peternak, karena dalam hal ini tidak ada perlindungan.
“Apalagi sekarang harga peternak saja pun menurun, tetapi yang lagi menguntungkan sekarang ini bagi pedangang,”tutur dia.
Fauzi pun berharap tentu ingin beribadah kurban itu dengan tenang, tidak ada kepanikan seringkali umat Islam dibuatkan panik.
“Entah, karena covid-19 bahkan sampai ada PMK. Dan itu seringkali terjadi saat seluruh umat Islam merayakan perayaan-perayaan hari besar baik idul Fitri maupun idul adha. Jadi, umat Islam ini merasa aneh gitu. Mau ibadah selalu tidak tenang, ada-ada saja yang baru itu. Semoga tahun depan tidak ada lagi kepanikan-kepanikan seperti sekarang ini,”imbuh dia. *Syaiful Hidayat