JURNAL3.NET/TUBAN – Melalui program pengabdian masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Hang Tuah Surabaya, Tim pengusul dari keilmuan Program Penerapan IPTEK Kepada Masyarakat (PKPK) melakukan eksplorasi mengenai telemedicine di Jatirogo, Tuban.
Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung dan mempermudah pelayanan medis oleh fasilitas kesehatan, terutama bagi masyarakat yang sulit terjangkau atau mengakses fasilitas tersebut.
Kali ini, Pengabdian masyarakat dilakukan dengan bertajuk
Telemedicine Sebagai Metode Alternatif Dokter Pada Faskes DTPK Dalam Pemeriksaan Jenazah Deteksi Dini Faktor Risiko dan Edukasi Kesehatan.
Kegiatan tersebut diangkat oleh pengusul Nabil sebagai kepala bagian Ilmu kedokteran Forensik & Medikolegal FK Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya yang juga merangkap sebagai Ketua PDFI Cabang Jatim. Bambang Sukoco, sebagai praktisi di bidang hukum serta Juli Purwaningrum sebagai kepala instalasi forensik dan medikolegal RSUD dr. R. Koesma Tuban.
Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, pengusul penmas bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Forensik Jawa Timur dan Puskesmas Jatirogo Tuban.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Puskesmas Jatirogo, dr. Abdullah Khamdi. Dalam sambutannya menyatakan sangat mendukung kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dengan berbasis telemedicine.
“Kita bersama tim pengusul pengabdian masyarakat UHT dan PDFI Jatim, kedepan akan melakukan pelayanan kesehatan berbasis telemedicine, maka kedepan terbitnya surat kematian betul-betul hasil dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter,” ucap dia. Jumat, (15/7/2022) lalu.
Kemudian dilanjutkan pembukaan oleh Deni Susilohartono, Camat Jatirogo, Iptu Suganda Kapolsek Jatirogo, Kapten Sunaryo Danramil Jatirogo.
Juli Purwaningrum mengungkapkan, kuisioner ini sangat penting sebagai landasan untuk mengetahui pemahaman dan kesadaran masyarakat jatirogo terhadap pentingnya surat kematian.
Selepas itu, Nabil menjelaskan, peristiwa kematian seseorang baik terjadi wajar maupun tidak wajar perlu dilakukan pemeriksaan kedokteran, khususnya seseorang yang meninggal di luar fasilitas pelayanan kesehatan.
“Dengan kebaruan zaman serta kemajuan teknologi yang pesat, inovasi dalam pelayanan kesehatan merupakan alternatif dalam pelayanan kesehatan khususnya pemeriksaan kematian dengan menggunakan telemedicine, hal ini dapat dilakukan antara penerima pelayanan kesehatan dan pemberi pelayanan kesehatan bertemu secara langsung,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima redaksi, Minggu (17/7/2022) hari ini.
Pemaparan terakhir yang dilakukan oleh Bambang Sukoco sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar sering terjadi maldistribusi tenaga kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan terus meningkat namun kebutuhan dan pemerataan distribusinya belum terpenuhi.
“Tantangan besar yang harus dihadapi adalah menyediakan akses palayanan kesehatan, akses yang sulit dan tidak memungkinkan hadirnya penyedia dan penerima layanan ditempat dan waktu yang sama. Maka akses pelayanan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan telemedicine,” jelas dia.
Acara terakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, hadir juga dalam acara Direktur RSUD, R. Ali Manshur, tokoh masyarakat, kepala desa, karang taruna. Acara dihadiri dengan total 25 orang dan ditutup dengan foto bersama. *Syaiful Hidayat