JURNAL3. NET / SURABAYA – Siapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang menduduki peringkat pertama mengendapkan dana kas daerah di Bank Jatim? Jawabnya Bojonegoro.
Kabupaten yang dipimpin Bupati Anna Mu’awanah ini tercatat mengendapkan Dana Kas Umum Daerah (DKUD) dalam bentuk deposito sebesar Rp. 3 Triliun, lebih besar dari dana deposito Pemprov Jatim sebesar Rp. 2,5 Triliun yang juga mengendap di Bank Jatim.
“Jadi jangan dituduh Pemprov, gitu kan. Dan sekarang posisinya sudah turun sejak kejadian itu (sindiran Menkeu Sri Mulyani, red), sudah Rp 24 Triliun,” ungkap Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, dalam rapat pembahasan KUA PPAS APBD-P 2022 di ruang Banggar, di kantor DPRD Jatim, Jumat (13/08/2022) lalu.
Menurut Adhy Karyono, penyertaan modal di Bank Jatim memang lebih bagus ketimbang mengendapkan dana.
“Saat ini kita tidak merekomendasikan penyertaan di BUMD-BUMD yang lain kecuali Bank UMKM . Kalau sekarang Bank Jatim nyuntik ke Bank UMKM masih bisa, tiap captive masih bisa masuk. Tapi kalau yang lain, saya nggak yakin,” ungkap Adhy.
Adhy juga meng-counter anggapan bahwa Pemprov Jatim duitnya banyak tapi tidak produktif, seolah-olah hanya mengandalkan deposito.
Diungkapkan Adhy, dari Rp. 29,3 Triliun, setelah di-break down di Bank Jatim, Dana Kas Umum Daerah yang ada di Bank Jatim saat ini tinggal Rp. 5,7 Triliun, terdiri dari Rp 2,5 Triliun (deposito jangka pendek) dan sisanya adalah Giro.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Muyani mengungkapkan hingga Juni 2022, dana simpanan Pemerintah Daerah (Pemda) se- Indonesia di bank masih sangat tinggi. Bahkan meningkat terus dibandingan Januari 2022 mencapai Rp 220,95 triliun.
Dari Rp 220,9 triliun, wilayah Jawa Timur selalu memegang saldo tertinggi dari sisi dana yang ada di BPD-nya.
Kata Sri Mulyani, wilayah yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa itu, dana Pemda yang tersimpan di bank mencapai Rp 29,82 triliun untuk seluruh wilayah kabupaten/kota se-Jatim./*Rizal Hasan
