JURNAL3.NET/JAKARTA – Narasi menjadikan Indonesia Maju (Makmur ijo royo royo) terus dikumandangkan Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) jika tidak dimulai hal tersebut dari sekarang, kapan lagi.
“Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia belum tercapai sesungguhnya hingga saat ini, 7 Presiden Indonesia saat ini selalu kalah melawan kemiskinan sistemik di Indonesia, bahkan formula ampuhnya masih terus dicari, Mungkin Satrio Piningit akan muncul di tahun 2024 pada detik detik akhir?,” Ucap Fahd El Fouz A Rafiq dikantor DPP BAPERA, Senin (15/8/2022) kemarin.
Ketua Umum DPP KNPI Periode 2015 -2018 ini menjelaskan, Satrio piningit ( Kesatria yang Dipingit ) itu keluar ketika dunia sedang ada Goro Goro atau malapetaka dahsyat menghancurkan negara dan dunia, ciri selanjutnya adalah yang terdengar hanya suaranya wujud belom akan terlihat di publik. Akan terlihat ketika Masyarakat Indonesia benar benar memerlukannya, Siapakah dia?
“Permasalahan Global Sudah dimulai dari Virus Corona yang menimpa dunia dan Rusia menganeksasi Ukraina yang secara langsung berdampak sistemik pada perekonomian Dunia, karena Amerika sebagai polisi dunia langsung turun tangan, dan tidak tanggung tanggung Rubel menantang hegemoni Dollar,”kata Satrio dalam keterangan tertulis diterima redaksi, Selasa (16/8/2022).
“Artinya perang dunia ke III sedang pemanasan. Di Asia Pasifik Tiongkok ingin kembali mengambil alih Taiwan yang kembali membuat geram Amerika. Kunjungan Nancy Peloci (Menteri Luar Negeri USA) ke Taiwan membuat politik regional kawasan Asia makin memanas,”kata dia.
Di Asia timur, Korea Utara tidak henti hentinya memanaskan persoalan dan belom lama ini menembakkan Rudal di laut Jepang, yang membuat suhu politik dunia makin gerah. Srilanka sudah Failstate karena Presidennya lari dan diprediksi akan ada 5 -12 negara (Analisa IMF) yang nasibnya seperti SriLanka.
Dunia memasuki Resesi, Stagflasi (Stagnan Inflasi) jika perang di Ukraina tidak selesai juga maka Eropa siap siap kekurangan pangan dan Energi, perlu di ketahui bersama Rusia adalah negara pengekspor minyak di kawasan Eropa barat dan timur.
Seperti kita ketahui bersama USA saat ini ditantang oleh Rusia dan tiongkok, jadi fokus Amerika saat ini adalah di Ukraina bagaimana bisa memenangkan perang dan bekerjasama dengan NATO yang telah terbentuk sejak awal perang dunia ke II tersebut, cetus Mantan Ketum PP AMPG
Kembali ke dalam negeri, Pola kepemimpinan negara Indonesia dari Presiden pertama sampai ketujuh ya hanya dua itu aja yaitu Soekarno itu Majapahit, Soeharto itu Mataraman, SBY Majapahit, Pak Joko Widodo Mataraman biasanya polanya setelah Mataram ya kembali ke Majapahit, yang kalo ndak jawa tengah ya Jawa Timuran.
Ketum DPP Bapera ini melihat, Tujuh presiden Indonesia itu ada polanya, dan semua polanya sama dan itu diajarkan sejak kita masih duduk dibangku sekolah. Jika kita menganut demokrasi maka kiblatnya adalah Amerika dan memilih sesuai kebutuhan bangsa Indonesia. Jika di Amerika kalau rakyatnya mau kaya dan butuh finansial partai Republik yang terpilih, karena ciri partai Republik adalah menurunkan pajak dan menswastakan negara.
Untuk mengantisipasi masa depan yang akan rakyat mendapatkan apa kedepannya, presiden pertama sampai ketujuh semuanya Heavy on Government atau berciri apa kata pemerintah seperti partai demokratnya Amerika dan Partai Sosialisnya ala Tiongkok. Kandidat presiden yang akan bermain di 2024 punya berpola yang sama, dan berciri sama dengan 7 Presiden sebelumnya
Konsep menswastakan pemerintah belum pernah terjadi sebelumnya, ukm dalam porsi besar lebih dari 80% ekonomi belum pernah terjadi sebelumnya dalam 7 pemerintahan. Selama ini tenaga kerja 96% diserap oleh ukm, namun ekonomi UKM hanya 40% saja dari porsi ekonomi Nasional.
Ciri 7 presiden yang pernah menjabat di Indonesia kuat dalam soal pinjaman, dulu IMF sekarang IMF dan Tiongkok, lantas kalo tidak pinjem untuk menutupi kekurangannya gimana? Ya kita tidak buka sekarang, Sabar dulu.
Dilihat kandidat presiden yang telah muncul saat ini mayoritas mereka memuja orangnya bukan konsep bernegaranya. Semua yang ingin jadi presiden Indonesia saat ini polanya satu jadi, bagaimana populer agar terpilih. Jadi, bagaimana caranya agar masyarakat memilih mereka. ya Citra aja yang diperbaiki bukan konsep yang dijual. *Syaiful Hidayat