JURNAL3.NET / JAKARTA – Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, muncul ke publik dengan berbaju tahanan dan tangan diikat untuk melaksanakan rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Penampakan Jenderal Sambo terpantau dari siaran Polri TV yang menunjukkan rekonstruksi tanpa kelengkapan audio.
Ferdy Sambo terlihat dikeluarkan dari mobil taktis Brimob ketika akan melakukan peragaan perencanaan pembunuhan yang dilakukan usai korban tiba di rumah pribadi di Jalan Saguling III, setelah 16 adegan dilaksanakan untuk menggambarkan peristiwa pelecehan di Magelang. Pada adegan ke-17, terlihat wajah Ferdy Sambo tak gentar dan dalam kondisi siap melaksanakan rekonstruksi pembunuhan ajudannya itu, malah terkesan seperti menantang.
Rekonstruksi peristiwa pembunuhan Brigadir J akan memuat 78 adegan, sebanyak 16 adegan berlangsung di Magelang, sedangkan 35 adegan di rumah pribadi, dan 27 adegan di rumah dinas Kadiv Propam, lokasi tewasnya Brigadir J.
Proses rekonstruksi dilakukan secara semi tertutup, dimana seluruh wartawan hanya diperbolehkan berada di luar rumah pribadi dengan diberi jarak 20 meter. Dan hanya TV Polri yang boleh meliput ke dalam, itupun tidak memuat secara jelas setiap peristiwanya. Pihak luar yang boleh melihat proses rekonstruksi adalah Kompolnas, Komnas HAM, LPSK, dan pengacara Ferdy Sambo.
Rekonstruksi semi tertutup diwarnai protes dari kuasa hukum keluarga Brigadir J yang menilai penanganan kasus ini tidak transparan. Bahkan merasa Polri bersikap tidak adil karena hanya memberi ruang bagi Komnas HAM, Kompolnas serta pengacara seluruh tersangka.
“Kok transparansi hanya milik Komnas HAM, LPSK, Brimob tapi korban enggak? Karena itu kita harus memperjuangkan ini, kalau rekonstruksi enggak transparan begini, omong kosong ini,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan./*Riris Hikari
