JURNAL3.NET / SURABAYA – Meski kini elektabilitas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berdasar sejumlah hasil survei nangkring di urutan pertama untuk Pemilihan Gubernur Jatim 2024, namun angkanya di bawah 40%.
Bagi incumbent, angka itu bukan ‘lucky number’ untuk bisa memenangi kursi Gubernur Jatim di periode kedua.
Capaian angka elektabilitas Khofifah ini memancing reaksi dari Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Sarmuji. Bagi Sarmuji, dengan modal elektabilitas di bawah 40%, maka peluang Khofifah termasuk berat.
“Hampir di semua daerah angkanya di bawah 40%. Silakan dicek. Ya berat kalau untuk petahana,” ujar Sarmuji, Senin (26/09/2022).
Golkar, kata Sarmuji perlu mengkritisi rendahnya elektabilitas incumbent, karena Golkar saat adalah salah satu parpol yang ikut mengusung pasangan Khofifah-Emil pada Pilgub Jatim 2018 silam.
Menurut Sarmuji, salah satu penyebab rendahnya elektabilitas Khofifah, karena di masyarakat sudah ada kesan bahwa Khofifah akan maju di Pemilihan Presiden 2024 sebagai salah satu calon wakil presiden RI.
“Isu soal Bu Khofifah ini sudah diketahui publik. Ada yang mendukung untuk tetap maju untuk periode kedua di Pilgub Jatim, tapi ada yang mendukung untuk maju ke calon wakil presiden. Ini jadi salah satu penyebabnya,” ungkap Sarmuji.
Menurutnya, dengan dua persepsi ini, maka status Khofifah menjadi bias.
“Bisa jadi rendahnya elektabilitas Bu Khofifah sebagai Cagub di bawah 40%, itu karena sebagian orang sudah berpikir beliau akan running ke kancah politik nasional sebagai cawapres,” lanjutnya.
Untuk diketahui, sejumlah lembaga survei melaporkan elektabilitas Khofifah memang masih di bawah 50% bahkan tak sampai menyentuh 40%.
Dalam survei terbaru Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), 5-12 September 2022, tingkat keterpilihan Khofifah ada di angka 37,25%.
Sementara Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Darda, yang kini sebagai Wagub Jati berada di urutan kedua dengan perolehan 11,5%; disusul Menteri Sosial, Tri Rismaharini dengan 8,1%; Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad (4,7%); dan mantan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono (4,3%).
Selain ARCI, pada hasil survei lembaga Surabaya Survey Center (SSC), 1-10 Agustus 2022, elektabilitas Khofifah masih 30,0%, disusul Risma (12,8%), Emil Dardak (9,8%); Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (5,7%); dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi (4,5%)./*Rizal Hasan