JURNAL3.NET / SURABAYA – Angka rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur mengalami peningkatan, dari 8,31 pada tahun 2020 menjadi 8,37 pada tahun 2021.
“Ini berarti rata-rata tahun pendidikan penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur adalah setara kelas satu SMP/Sederajat. Dari capaian ini masih menunjukkan bahwa secara umum, sebagian besar penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur belum sepenuhnya tuntas pendidikan dasar sembilan tahun,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Dadang Hardiwan.
Melansir laman resmi BPS Jatim dalam laporan Statistik Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2021 pada tanggal 19 Desember 2022, tercatat bahwa menurut kelompok usia 7 tahun ke atas di Jawa Timur tahun 2021, maka rata-rata lama sekolah tertinggi pada kelompok umur 19-24 tahun yaitu 11,32 tahun atau setara dengan kelas 2 SMA/sederajat.
Selanjutnya mengalami penurunan capaian rata-rata lama sekolah satu tahun untuk setiap kelompok usia. Pada Kelompok usia 19-24 tahun ini, rata-rata lama sekolah baik laki-laki maupun perempuan tidak menunjukkan perbedaan capaian, yaitu sama-sama setara kelas 2 SMA/sederajat.
Adapun rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur tahun 2021, terlihat bahwa rata-rata lama sekolah pada wilayah perdesaan terpaut dua tahun lebih rendah dibandingkan dengan di wilayah perkotaan.
“Sedangkan jika dibedakan menurut jenis kelamin, penduduk perempuan usia 15 tahun ke atas terpaut satu tahun dibandingkan penduduk laki-laki. Bila dibedakan menurut tempat tinggalnya, baik untuk penduduk laki-laki maupun penduduk perempuan, masing-masing terpaut dua tahun yaitu untuk yang tinggal di perdesaan lebih rendah dibandingkan di perkotaan,” kata Dadang.
Angka Rata-Rata Lama Sekolah atau Mean Years of Schooling (MYS) merupakan kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang diduduki, dan pendidikan yang ditamatkan.
Namun demikian, jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan kasus-kasus tidak naik kelas, putus sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar di usia yang terlalu muda atau sebaliknya. /*Red