JURNAL3.NET / SURABAYA – Tenaga kerja perempuan di perdesaan yang bekerja dan berpendidikan SD ke bawah mencapai 59,28 persen.
Angka ini hampir dua kali lipat (173 persen) dibandingkan tenaga kerja perempuan di perkotaan yang ada di 34,29 persen.
Melansir laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur dalam laporan Profil Angkatan Kerja Perempuan Provinsi Jawa Timur 2021 pada tanggal 9 Januari 2023.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan menerangkan bahwa perempuan yang bekerja di perkotaan cenderung berpendidikan lebih tinggi dibandingkan di perdesaan.
“Kondisi ini disebabkan tuntunan pekerjaan yang ada di perkotaan biasanya memerlukan kualifikasi tertentu, salah satunya adalah tingkat pendidikan,” ujar Dadang.
Ia menjelaskan bahwa tenaga kerja berpendidikan rendah identik dengan keahlian dan keterampilan yang terbatas.
Dengan modal tersebut, biasanya jenis pekerjaan yang akan diperoleh merupakan pekerjaan yang tidak membutuhkan kualifikasi tertentu.
“Salah satu sektor yang biasanya tidak terlalu membutuhkan kualifikasi tertentu dan memiliki daya serap tenaga kerja yang cukup tinggi adalah sektor pertanian. Sektor pertanian biasanya terpusat di perdesaan,” terang Dadang. /*Red