JURNAL3.NET / SURABAYA – Keputusan Soekarwo atau Pakde Karwo meninggalkan Demokrat, Parpol yang mengantarnya menjadi Gubernur Jatim selama dua periode (2009-2014 dan 2014-2019) untuk bergabung ke Partai Golkar, masih menjadi misteri.
Sebelumnya, pada Mei 2022, menantu Pakde Karwo, Bayu Airlangga lebih dulu masuk Partai Golkar Jatim dan mendapat jabatan sebagai Wakil Ketua Bidang UMKM dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Bayu hengkang dari Demokrat setelah gagal terpilih menjadi Ketua DPD Partai Demokrat, lantaran DPP lebih memilih sang Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak.
Bayu merasa dizalimi DPP Partai Demokrat, mengingat saat Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat Jatim dirinya lebih banyak dipilih DPC ketimbang Emil.
Menyikapi hengkangnya Pakde Karwo ke Golkar, anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Ridwan Hisjam punya analisa sendiri.
“Sejarahnya, Pak Karwo itu memang Golkar. Jadi bersama saya pada saat DPD Partai Golkar Jatim di periode Pak Jenderal Hasril Harun, setelah Pak Said,” terang Tatok, sapaan akrabnya.
Saat itu, katanya, Pakde Karwo menjabat Ketua Biro OKK DPD Partai Golkar Jatim. Sedangkan Ridwan sebagai Ketua Biro Kopwi (Koperasi Wiraswasta) yang juga Ketua Umum HIPMI Jatim periode 1992-1995.
“Di Golkar itu kalau umpama tentara di Kodam, Asisten I ya Biro OKK itu. Jadi otaknya Golkar itu Pak Karwo. Kalau di atasnya, di urusan yang itu, namanya Prof Sam Soeharto, wakil ketua OKK. Ini biro, biro itu pengurus pleno, saya waktu itu masih pleno, masih umur 30-an,” terangnya.
Selain Soekarwo, lanjut Ridwan yang juga anggota Komisi VII DPR RI, saat itu ada Soenarjo yang menjabat Ketua Biro Seni Budaya.
“Tapi alhamdulillah semua kembali ke Golkar. Kalau saya tetap, ndak pernah ke mana-mana, Kalau Pak Soenarjo pernah ke mana-mana, pernah jadi PDIP. Karena sudah selesai semua, artinya Pak Karwo sudah selesai berkerja, bertugas, dikaryakan di tempat itu (Demokrat) ya kembali ke Golkar,” ucapnya.
Karena itu, tandas Ridwan, jangan heran kalau sekarang Soekarwo kembali ke Golkar dan menjabat Wakil Ketua Dewan Pakar di DPP, karena semuanya tak lepas dari sejarah.
“Jadi jangan heran kalau sekarang Pak Karwo jadi Wakil Ketua Dewan Pakar di DPP. Kalau dulu itu, zaman Orde Baru ada fungsi kekaryaan, jadi dikaryakan. Nah itu dikaryakan di Demokrat jadi gubernur,” kelakarnya.
Sebelumnya, Senin (02/01/2023) malam lalu, Ridwan mengungkap Soekarwo kembali Golkar dan menempati posisi Wakil Ketua Dewan Pakar di DPP berdasarkan SK Nomor SKEP-492/DPP/Golkar/XI/2022 tertanggal 22 November 2022 tentang Susunan Dewan Pakar Masa Bakti 2019-2024. Dewan Pakar Golkar sendiri dipimpin Agung Laksono./*Dayat